Baca Juga: Tidak Merasa Puas, Zionis Israel Terus Lakukan Penyerangan dan Pengeboman ke Gaza
Saat ini Mohammed hanya tinggal bersama sepupunya selaku anggota keluarga satu-satunya yang masih hidup.
Mohammed merasa masa depannya jadi suram, sampai-sampai ia tidak berpikir untuk tumbuh menjadi apapun setelah dewasa.
Ia hanya bercita-cita agar dapat membangun rumah untuk ibunya, karena rumahnya yang sebelumnya sudah dihancurkan oleh bom tentara Israel.
Tetapi sekarang keluarganya sudah terbunuh dan Mohammed harus bertahan di kamp pengungsi Stadion Kota Nablus bersama lebih dari 200 pengungsi lainnya dari Gaza.
Salah satu paman Mohammed sempat membangun gedung untuk persembunyian keluarga mereka, namun Israel mengebomnya tanpa peringatan.
Sehingga membuat kedua paman Mohammed Abu Seef meninggal dan sepupunya menangis di samping jasad ayahnya dalam insiden itu.
Atas insiden itu, Mohammed Abu Seef pun kasihan pada sepupu yang masih hidup, karena ditinggal oleh seluruh anggota keluarganya.
Dikabarkan sebelum perang Israel dimulai, ada sekitar 18.500 orang dari Gaza memiliki izin untuk bekerja di Israel.
Namun sejak perang itu, ribuan pekerja asal Gaza telah ditangkap, dan lainnya hilang.
Kelompok hak asasi manusia dan serikat pekerja mengatakan bahwa sejumlah besar pekerja mungkin telah dibawa ke kamp penahanan Israel.
Selain itu, pada 12 Oktober, Israel telah mengusir sekitar 600 pekerja asal Gaza ke perbatasan Barat, termasuk Mohammed Abu Seef.***