GORAJUARA - Bakal calon presiden Prabowo, masih belum mengumumkan siapa yang akan menjadi cawapresnya, namun ada beberapa nama yang diisukan akan menjadi Cawapresnya, salah satunya adalah Prof. Yusril Ihza Mahendra.
Siapa sebenarnya beliau?
Yusril Ihza Mahendra dilahirkan di Lalang, Manggar, Belitung Timur, 5 Februari 1956. Yusril adalah anak dari pasangan Idris Haji Zainal dan Nursiha Sandon. Ayah dari Yusril berasal dari Johor, Malaysia dan kakek Yusril merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor. Ibu Yusril memiliki garis keturunan dari Minangkabau.
Masa kecil Yusril dibesarkan dalam keluarga terdidik. Karena sang ayah adalah seorang guru yang bekerja pada dinas pendidikan.
Baca Juga: Fahri Hamzah Doakan Prabowo Gibran Dilantik Setahun Lagi, Disebut G Merapat ke Rumah P
Sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yusril sudah aktif berorganisasi di sekolahnya. Di SMP, Yusril menjadi ketua OSIS dan begitu juga saat di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Setelah lulus SMA, Yusril meneruskan pendidikannya mengambil Ilmu Filsafat di Fakultas Sastra dan mengambil Hukum Tata Negara di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1983.
Beliau melanjutkan pendidikannya pada program Pasca Sarjana Humaniora dan Ilmu Sosial di Universitas Punjab Pakistan. Beliau kemudian melanjutkan kembali pendidikannya pada Universitas Sains Malaysia, dengan meraih gelar pada Program Pascasarjana yaitu Master of Science (M.Sc.) beserta gelar Doktor of Philosophy (Ph.D.) dalam bidang ilmu politik di Institut Pendidikan Doktoral pada tahun 1993.
Beliau lalu diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia yang hingga saat ini menyandang status sebagai professor hukum.
Yusril Ihza Mahendra nyaris terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat di tahun 1999. Usai Presiden Soeharto lengser, pasa tahun 1998.
Beliau kemudian mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB), titisan Partai Islam Masyumi pada era Presiden Soekarno dan kembali menakhodai Partai Bulan Bintang, perode 2015-2020.
Baca Juga: BRI Fokus Dorong Realisasi Penyelenggaraan Ekonomi Karbon dan Dekarbonisasi
Selain itu, beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Anggota DPR/MPR RI, Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, Menteri Kehakiman (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia).