news

Kredit Konsumer Catakan Pertumbuhan Dua Digit, BRI Buat Strategi di Business Process Reengineering

Kamis, 12 Oktober 2023 | 11:45 WIB
BRI susun strategi usai kredit konsumer capai dua digit lagi (Foto: Gorajuara/ dok: BRI)

Adapun secara persentase, per Juni 2023, Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan kredit konsumer yang tumbuh paling tinggi, yakni 16,5% yoy dan diikuti KPR 8,7% yoy.

Namun, sebagian besar kredit konsumer atau 67,8% merupakan sumbangsih KPR.

Geliat kredit konsumer tersebut juga diikuti dengan kualitas asset yang sehat.

Baca Juga: Kembali Buktikan Komitmen Terhadap Perkembangan UMKM, BRI Dukung Gerakan Istana Berbatik

Per Juni 2023, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) segmen konsumer hanya sebesar 2,0%.

Adapun secara total, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.202,1 triliun, atau naik 8,8% yoy.

Dengan demikian, segmen konsumer berkontribusi sebesar 14,3%.

Untuk mengoptimalkan kinerja, kami juga akan memberikan pelayanan kepada nasabah melalui berbagai kanal dan membuka kerja sama API connection dengan berbagai pihak agar penyaluran kredit dapat terpacu sesuai target dan nasabah lebih nyaman bertransaksi,” lanjutnya.

Baca Juga: Keluarga Korban Penganiyaan Anak Anggota DPR Mengaku Pernah Didatangi 'Rekan' Ayah GR, Rupanya untuk Ini...

Terdorong Pertumbuhan Positif Pasar Domestik

Sementara itu, mengutip data Bank Indonesia, industri perbankan menyalurkan kredit konsumer senilai Rp1.923 triliun hingga Agustus 2023.

Angka tersebut naik 9,1% secara tahunan (yoy), atau di atas pertumbuhan total pembiayaan yang disalurkan bank.

Pada periode tersebut, penyaluran kredit bank kepada pihak ketiga mencapai senilai Rp 6.709,5 triliun atau naik 8,9% yoy.

Dengan demikian, sebanyak 28,7% di antaranya merupakan kredit konsumer.

Baca Juga: Tanggal 12 Oktober Diperingati Hari Apa? Berikut Daftarnya, Ada Peringatan Hari Buku Harry Potter!

Terpisah, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan wajar pada paruh pertama tahun ini kredit konsumer menjadi satu pendorong pertumbuhan total pembiayaan yang disalurkan perbankan.

Pasalnya, korporasi masih menahan diri untuk mencari sumber pembiayaan eksternal.

Dia menggarisbawahi bahwa kondisi ekonomi global memengaruhi permintaan pembiayaan korporasi kepada perbankan.

Baca Juga: Gempa Goyang Kota Bogor, Warga Diminta BMKG Waspada, Ada Apa?

Halaman:

Tags

Terkini