news

Mantan Penjual Skin Care Ungkap Sisi Lain Terkait TikTok Shop: Tidak Ada Makan Siang yang Gratis

Senin, 2 Oktober 2023 | 13:30 WIB
Seorang mantan penjual skin care bocorkan sisi lain TikTok Shop (Foto: Gorajuara/ Instagram/ @TikTok)

Termasuk produk skin care yang diproduksi sendiri oleh TikTok dan setelahnya bisnis Jasmine di TikTok Shop ini perlahan menurun.

Baca Juga: Elektabilitas Erick Thohir Sebagai Cawapres Tertinggi di Jawa Timur, Ketua DPW PAN Jatim Bersyukur

Setelah diberi kejayaan tak berapa lama mungkin TikTok membaca kebiasaan bisnisku, terus banyak produk bermunculan, termasuk produknya TikTok sendiri, jadi ‘Tidak Ada Makan Siang yang Gratis’.

TikTok mengeluarkan skin care juga ‘si biru’, setelah itu permintaan produkku menurun, dan produkku sudah tidak banyak diberikan promosi oleh TikTok Shop,” terang Jasmine.

Mantan penjual ini telah mengetahui bahwa TikTok Shop ternyata memang berbahaya, karena aplikasi ini dapat membaca kebiasaan dan meniru produk yang sedang diminati pembeli.

Hal ini juga diperparah dengan harga yang ditawarkan oleh pihak aplikasi yang sangat murah, sehingga UMKM tidak akan bisa bersaing dalam kelas tersebut.

Baca Juga: Kampung Singkur Pangalengan Bandung, Surga Dunia yang Dikelilingi oleh Sungai dan Pohon Pinus

Bahaya ternyata, jadi TikTok Shop itu bisa membaca terus meniru produk dan itu bisa dijual dengan harga yang lebih murah dari harga umumnya,” tambah penjual skin care tersebut.

Jasmine juga memaparkan bahwa pola ini juga akan berulang pada produk lain, sehingga aplikasi ini dapat memonopoli pasar sebuah negara.

Saya yakin pola ini juga akan dilakukan pada produk lain, tinggal tunggu waktu saja, ini yang bahaya bisa memonopoli pasar di Indonesia, jadi saya dukung kebijakan pemerintah soal TikTok Shop kemarin,” tegas Jasmine dalam video TikToknya.

Baca Juga: PT Bank Central Asia Tbk Buka Lowongan Kerja Terbaru, Ini Syarat dan Kualifikasinya

Pemerintah menetapkan kebijakan untuk memisahkan TikTok Sosial Media dengan TikTok Shop.

Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi monopoli pasar oleh satu pihak dan mematikan UMKM lokal Indonesia.***

Halaman:

Tags

Terkini