news

Virus Nipah VS Virus Corona: Sama-sama Penyakit Saluran Pernafasan, Mana yang Lebih Bahaya?

Senin, 18 September 2023 | 20:39 WIB
Ilustrasi Virus Nipah. (Gorajuara/ infeksiemerging.kemkes.go.id)

Sejak tahun 1998 hingga tahun 2021, dilaporkan sebanyak 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara (Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina).

Sebagian besar kasus (48% atau 336 kasus) dan kematian (58,5% atau 238 kematian) dilaporkan di Bangladesh.

Pada 4 Januari hingga 13 Februari 2023 dilaporkan di Bangladesh ditemukan sebanyak 11 kasus (10 kasus konfirmasi dan 1 probable) dan 8 kematian (CFR: 73%).

Dari 11 kasus yang ditemukan, 10 kasus memiliki riwayat konsumsi date palm sap (getah kurma) dan 1 kasus merupakan kasus kontak erat (dokter yang merawat salah satu kasus).

Hingga artikel ini dimuat, belum dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Nipah pada manusia di Indonesia.

Akan tetapi, beberapa penelitian atau publikasi telah menemukan adanya temuan virus Nipah pada kelelawar buah (genus pteropus) pada beberapa negara termasuk Indonesia.

Adapun virus Corona adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti MERS (middle east respiratory), SARS (severe acute respiratory syndrome) dan COVID-19 (coronavirus disease 2019).

Gejala umum pada COVID-19 adalah demam tinggi hingga 38 derajat celcius, batuk kering, dan sesak napas. SARS dan COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Corona dengan jenis virus yang berbeda.

Angka kematian SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding COVID-19 (kurang dari 5%). Meski begitu, virus Corona memiliki penyebaran yang lebih luas dan cepat.

Hingga artikel ini dimuat, Indonesia memiliki 6.813.429 kasus COVID-19 dengan kasus sembuh 6.646.827 kasus (97,6%) dan kasus meninggal 161.918 kasus (2,4%).***

Halaman:

Tags

Terkini