GORAJUARA - Ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal Amin dan Bid'ah kembali membuat panas kuping sejumlah pihak.
Setelah Menteri Agama meminta masyarakat tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat dan menggunakan agama sebagai alat politik, kali ini Yaqut menyebut bidah jika memilih Amin.
"Kalau ada yang masih milih itu [Amin] bid'ah," kata Menteri Agama Yaqut dengan nada bercanda.
Baca Juga: Usai Deklarasi Bersama Anies Baswedan, Cak Imin Hari Ini Dipanggil KPK, Kasus Apa?
Meski tidak dijelaskan arti dan maksudnya, namun perkataan Yaqut langsung tertuju pada pasangan capres dan cawapres Anies Baswedan dan Cak Imin. Pasalnya, usai deklarasi awal September lalu, pasangan ini kemudian mengumumkan akronim sebutannya menjadi 'Amin'.
Sekadar catatan, Bid'ah adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan, termasuk menambah atau mengurangi ketetapan oleh Alquran dan hadis.
Terkait penilannya tersebut, Yaqut pun menegaskan sudah pasti tak akan memilih pasangan Amin itu di Pilpres 2024.
"Jangan-jangan karena ada pasangan presiden singkatannya Amin. Karena saya enggak milih itu. Jelas ya," ucapnya.
Baca Juga: Berlapang Dada, AHY Beri Ucapan Selamat kepada Capres Anies Baswedan dan Cawapres Cak Imin
Sebelumnya, Yaqut juga melontarkan pendapatnya agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan.
"Agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat. Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil Islami, tok," kata Menag.
Karena itu pemimpin yang ideal, menurutnya, harus mampu menjadi rahmat bagi semua golongan.