GORAJUARA - Grab dan Gojek diprediksi bakal kelabakan mencari mitra.
Hal ini membuat driver angkat bicara karena perusahaan terlalu banyak melakukan potongan.
Dilansir dari Berbagai Sumber, dua perusahaan aplikasi ride hailing itu diprediksi akan mengalami penurunan jumlah driver ojek online (ojol).
Baca Juga: Prediksi Chapter 1080, Pergerakan Cerdik Bajak Laut Kurohige Yang Penuh Instrik Luar Biasa
Penurunan drastis ini terjadi karena pendapatan mereka yang mengalami penurunan, disebabkan besarnya potongan yang dilakukan Gojek dan Grab.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono.
Igun menjelaskan jika besarnya potongan dan pendapatan yang tak sebesar dulu membuat masyarakat kini tak lagi antusias menjadikan driver ojol sebagai mata pencaharian.
Ini jelas berbeda dengan yang terjadi pada sekitar tahun 2016.
Kala itu, banyak orang yang berbondong-bondong beralih profesi menjadi driver ojol.
Sebagai informasi, saat pertama kali muncul, di tahun 2010-2015 penghasilan para driver ojol bisa mencapai Rp 10 juta.
Baca Juga: Viral! Kesal Ditagih Uang Hasil, Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh 11 Orang Kliennya
Namun pada 2016-2018, pendapatan para driver pun menurun hingga 50%.
Penelitian mencatat penurunan pendapatan terjadi pada 2019. Bonus harian yang ditawarkan aplikasi juga tak lagi menarik sekarang.