Baca Juga: Belajar Hindari Prasangka Buruk dari Kisah Ini Untuk Kesempurnaan Puasa
Habib menceritakan kisah Ali bin Abi Thalib yang akan menghabisi musuhnya saat berduel dengan musuh yang bernama Amr bin Abdu Wudd.
Ketika kondisi Amr bin Abdu Wudd sudah cacat dan tak bisa bergerak, ia meminta Ali untuk segera membunuhnya.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib menawarkan agar Amr bin Abdu Wudd untuk segera menyerah dan menghentikan peperangan.
Namun kesombongan Amr tak kunjung padam, hingga akhirnya ia meludahi Ali bin Abi Thalib dengan maksud agar segera dibunuh.
Tetapi Sayyidina bin Abi Thalib tidak langsung membunuhnya, ia justru berputar-putar terlebih dahulu mengelilingi Amr dengan maksud meredam marah akibat diludahi.
Setelah teredam amarahnya, barulah Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengeksekusi Amr bin Abdu Wudd.
Setelah itu, para sahabat bertanya kenapa Ali kenapa tidak langsung mengeksekusi Amr bin Abdu Wudd.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengungkapkan dirinya tidak ingin tebasan pedangnya berdasar kepada rasa amarah karena diludahi Amr, dirinya ingin tebasan pedang tersebut dilakukan karena Allah SWT.
“Perang atau segala keburukan dan kejahatan itu terjadi di dunia karena manusia itu menghamba kepada hawa nafsu,” kata Habib Jafar kepada Onad.
Bahkan, tidak perlu menghamba kepada Allah pun, manusia itu tidak akan berperang jika ia mengikuti akal sehatnya.
Karena mereka akan tahu bahwa peperangan itu sangat merugikan dan perbuatan buruk untuk manusia.
Peperangan yang terjadi di dunia ini memang di bawah Ilmu dan Kehendak-Nya, tetapi bukan Allah SWT yang mengarahkan manusia untuk melakukan peperangan, manusia itu sendiri yang menganggap peperangan adalah solusi dari permasalahan yang dihadapinya.