"Ya sekitar satu jam kalau jalan kaki, setelah sampai istirahat mandi langsung bekerja. Jadi ini bisa dilakukan yang lainnya ketika mau ke kantor atau misal bersekolah, sambil melakukan aktivitas olahraga yang membuat badan sehat dan bugar," tuturnya.
Berjalan kaki dan bersepeda bukan hanya solusi transportasi yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan.
Dengan udara sejuk dan lingkungan yang mendukung, aktivitas ini dapat menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari masyarakat Bandung Raya.
Bey berharap kebiasaan ini dapat diadopsi oleh lebih banyak orang, sehingga tidak hanya mengurangi kemacetan tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.
Implementasi BRT di wilayah yang memiliki keterbatasan ruang dan karakteristik masyarakat yang berbeda memang tidak mudah.
Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan yang lebih fleksibel dan kreatif dalam merancang sistem transportasi.
Bey menekankan pentingnya memahami kebutuhan lokal dan menyesuaikan rencana transportasi dengan kondisi nyata di lapangan.
Selain berjalan kaki dan bersepeda, ada berbagai alternatif solusi transportasi yang bisa dipertimbangkan untuk Bandung Raya.
Misalnya, pengembangan transportasi umum yang lebih ramah lingkungan seperti bus listrik atau peningkatan layanan angkutan kota (angkot) dengan sistem yang lebih terintegrasi dan efisien.
Edukasi dan sosialisasi juga menjadi kunci dalam mengubah kebiasaan masyarakat.
Pemerintah harus aktif memberikan informasi dan mengajak masyarakat untuk mendukung dan menggunakan transportasi umum serta alternatif yang lebih sehat.
Kampanye mengenai manfaat berjalan kaki dan bersepeda dapat menjadi langkah awal yang baik.***