Peran dan Upaya Kelurahan Neglasari dalam Pengelolaan Sampah
Keberhasilan Kelurahan Neglasari dalam mengelola sampah tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang aktif.
Setiap RW di Neglasari memiliki program pengelolaan sampah yang unik namun tetap terintegrasi dengan program kelurahan.
Warga dilibatkan dalam berbagai pelatihan pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh tim edukasi kelurahan.
Tim edukasi ini bertugas untuk memberikan penyuluhan tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah.
Mereka juga mengenalkan metode-metode pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, seperti kompos dan maggotisasi.
Hasilnya, masyarakat tidak hanya mampu mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, tetapi juga dapat memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk kompos yang berguna untuk tanaman.
Selain itu, tim pengolah sampah kelurahan bekerja keras untuk mengoptimalkan penggunaan loseda, yaitu alat pengolah sampah organik yang efektif untuk skala rumah tangga. Alat ini cukup sederhana, namun memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Selain pengelolaan sampah, pelestarian budaya juga menjadi fokus utama di Kelurahan Neglasari.
Baca Juga: Baru Berjalan di 3 Mal, Omzet Pasar Kreatif Capai Rp5 Miliar
Keempat padepokan pencak silat yang aktif di kelurahan ini rutin mengadakan latihan dan pertunjukan.
Seni pencak silat bukan hanya dipertahankan sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari warga Neglasari.
Indra Bayu Kamajaya menegaskan bahwa kelurahan menyediakan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan seni ini.