"Vespanya juga sudah dikirim dan diterima oleh pemilik barunya. Dan hasil penjualan dari lelang tersebut juga sudah kami berikan kepada perwakilan Masjid Al-Muwwahidin yang ada di Medan dan pembangunan pondok pesantren Al-Bayan Al-Islami yang ada di Deli Serdang melalui sedekah kreatif yayasan Ustadz Khalid Basalamah."
Fati juga menambahkan harapannya agar amal baik ini menjadi pahala dan amal jariyah bagi mendiang suaminya.
"Semoga Allah merahmati dan menerima kebaikan yang kita lakukan ini dan menjadikan pahala serta amal jariyah buat rahimahullah suami saya (Babe Cabita)," tulisnya.
Langkah mulia ini mengundang banyak pujian dan dukungan dari masyarakat.
Banyak yang terinspirasi oleh cara Fati mengubah kenangan tentang suaminya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.
Hal ini juga menunjukkan betapa besar rasa cinta dan penghargaan Fati terhadap almarhum Babe Cabita, yang kini diabadikan dalam bentuk amal jariyah.
Sebelumnya, Fati memang telah mengumumkan rencana pelelangan Vespa tersebut dengan tujuan mulia.
Pengumuman ini mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan.
Banyak yang memberikan dukungan dan bahkan ikut serta dalam proses lelang, yang akhirnya mencapai angka fantastis.
Tindakan Fati Indraloka ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kita bisa terus berbuat baik dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, bahkan setelah seseorang yang kita cintai telah tiada.
Melalui langkah ini, kenangan akan Babe Cabita tidak hanya akan hidup dalam ingatan, tetapi juga dalam setiap kegiatan yang didanai oleh hasil lelang Vespa tersebut.
Dengan demikian, cerita ini bukan hanya tentang Vespa Babe Cabita yang terjual dengan harga tinggi, tetapi lebih kepada bagaimana setiap tindakan kita bisa menjadi amal yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi banyak orang.