Capres Prabowo Subianto Cerita Dirinya yang Lahir dari Keluarga Majemuk: Kita Hidup Rukun Tak Ada Masalah

photo author
- Jumat, 19 Januari 2024 | 22:12 WIB
Prabowo Subianto cerita soal latar keluarganya yang beragam (Foto: Gorajuara/ dok: Tim Dokumentasi TKN)
Prabowo Subianto cerita soal latar keluarganya yang beragam (Foto: Gorajuara/ dok: Tim Dokumentasi TKN)

"Saya kira saya bukan orang baru di kalangan PGI.

"Kalau tidak salah di ruangan ini juga bertatap muka dengan wartawan Kristen dan banyak keluarga saya memang juga dari keluarga besar Kristen Protestan," ujar dia.

"Bahkan saya ingat salah satu paman saya juga memimpin Lembaga Alkitab Indonesia, tahun jaman dulu 60-an.

"Dan waktu itu gedung PGI belum sebagus ini," tambah dia.

Baca Juga: Hasil Piala Asia: Kejutan! Irak Taklukkan Jepang 2-1, Bagaimana Peluang Timnas Indonesia

Tidak hanya dalam keluarga, Prabowo mengatakan kehidupannya juga diwarnai dengan kemajemukan.

Ia bercerita selama bertugas sebagai tentara, kawan-kawan hingga komandannya berasal dari berbagai suku dan agama.

"Saya masuk tentara, masuk Akmil, Sapta Marga itu pertahanan Pancasila.

"Saya tidur di sebelah saya ada orang Katolik, Hindu. Bersama-sama kita operasi," imbuhnya.

Baca Juga: Wuffy Space Malang: Cafe Ramah untuk Ibu dan Anak, Playground, Perpustakaan Mini, dan Puluhan Mainan Edukasi

Salah satu nasihat yang tidak terlupa berasal dari senior Prabowo, Tarmizi Taher, seorang Laksamana AL yang menjabat sebagai Menteri Agama tahun 1993-1998.

Saat itu, Tarmizi menekankan masyarakat minoritas merupakan saudara seperjuangan yang juga bagian dari bangsa Indonesia.

"Orang-orang minoritas bukan indekos, dia bayar. Dia bayar dengan keringat dan air mata.

"Jadi dia adalah saudara kita, seperjuangan, saudara sebangsa dan setanah air," kata Prabowo.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fariz Kurniawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini