Setelah Hamas memublikasikan surat tersebut, warganet kembali ramai bertanya-tanya apa arti dari surat yang ditulis sandera itu.
Dilansir dari instagram @m_husein_gaza, ia menerjemahkan isi dari surat yang ditulis salah satu mantan sandera tersebut.
Surat yang dirilis oleh pejuang Al Qassam itu berbahasa Ibrani, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Selanjutnya Husein, sang pemilik akun menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia. Surat itu ternyata ditulis oleh seorang perempuan yahudi berusia 44 tahun, bernama Daniel Alunni.
Daniel adalah warga sipil Israel yang tertangkap di daerah Kibutz bersama putrinya yang masih berusia 6 tahun bernama Emilia.
"Kepada pada Jenderal yang telah menemaniku selama beberapa pekan terakhir, tampaknya kita akan segera berpisah besok," mulai Daniel dalam suratnya.
"Tapi saya ingin berterima kasih kepada kalian dari hati yang terdalam. Terima kasih atas kemanusiaan yang kalian tunjukkan yang sangat luar biasa, terutama kepada putri kecilku, Emilia." Sambung Daniel.
Dalam surat tersebut, Daniel menjelaskan bagaimana ia dan putrinya diperlakukan selama menjadi sandera.
Daniel berkata kalau selama ditahan, ia tidak pernah mendapat perlakuan rasis sedikit pun.
Bahkan putrinya menganggap para anggota Al Qassam sebagai sahabat, mereka dicintai oleh putrinya, Emilia.
Daniel juga sangat berterima kasih kepada para anggota, karena meskipun mengalami hal yang tidak mengenakkan, namun Emilia tidak mengalami trauma sedikit pun berkat perlakuan para anggota yang selalu menjaga Emilia, bahkan sampai menyediakan manisan dan buah-buahan untuknya.
Daniel juga mengungkapkan bahwa ia akan selamanya berhutang budi kepada para anggota. Ia berharap mereka bisa menjadi teman-teman yang baik bagi para anggota.
Di akhir suratnya, Daniel mendoakan para anggota agar senantiasa dalam keadaan sehat.
"Salam cinta dan keselamatan untuk kalian, untuk anak-anak kalian, dan untuk keluarga kalian. Terima kasih banyak." Tutup Daniel dalam suratnya.
Sangat terlihat dalam tulisannya, Daniel benar-benar merasa berhutang budi pada para anggota yang menahannya.