GORAJUARA – Komunikasi PBB dan Palestina dilaporkan terputus, di mana hal ini mengakibatkan jumlah korban dan laporan orang meninggl tidak dapat dilaporkan secara real time.
“Jatuhnya layanan dan komunikasi di rumah sakit di bagian utara Gaza" membuat Kementerian Kesehatan di Gaza tidak dapat memberikan informasi terbaru mengenai jumlah orang yang terluka dan meninggal menurut laporan PBB.
Adapun jumlah korban meninggal di Gaza berdasarkan laporan akurat pada 10 November pukul 14.00 (12:00 GMT) adalah 11.078 orang menurut badan bantuan PBB di Palestina.
Baca Juga: King Faisal Pernah Buat Negara Barat Pendukung Israel Ketar Ketir, Inilah yang Dilakukannya
Jumlah tersebut termasuk 4.506 orang yang dikatakan sebagai anak-anak dan 3.027 perempuan.
“Sekitar 2.700 lainnya, termasuk sekitar 1.500 anak-anak, dilaporkan hilang dan mungkin terjebak atau mati di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan atau pemulihan,” kata PBB.
Adapun sebanyak 27.490 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka.
Dilansir dari Al Jazeera oleh GORAJUARA, sebelumnya secara keseluruhan PBB secara utuh menginformasikan kehilangan kontak.
Dalam hal ini, anak organisasi PBB bernama WHO mengaku telah kehilangan komunikasi dengan kontaknya di dalam Rumah Sakit Al Shifa di Palestina.
“Ketika laporan mengerikan mengenai rumah sakit yang menghadapi serangan berulang terus bermunculan, kami berasumsi kontak kami bergabung dengan puluhan ribu pengungsi dan meninggalkan daerah tersebut,” ungkap WHO dalam sebuah unggahan di X.
Baca Juga: Tegas! Beli Produk dari Produsen Pendukung Agresi Israel Haram Hukumnya, Dukung Palestina Wajib!
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah mengunjungi perbatasan utara sejak awal baku tembak antara Hizbullah dan tentara Israel.
Dalam kunjungan tersebut, Menhan Israel mengatakan pihaknya telah memasuki tahap yang berbeda.