"Subsidi tersebut wajar bahkan bisa dibilang kecil dibandingkan subsidi minyak BBM yang sampai Rp500 triliun," kata Zulhas.
Zulhas menyakini skema subsidi pembelian gabah tersebut bakal membuat petani sumringah karena mendapat penawaran harga yang lebih baik.
Baca Juga: Celaka! Arya Saloka dan Amanda Manopo Terancam Ditinggal Penggemar Gegara Putri Anne
Dia menilai skema subsidi juga akan menyelamatkan penggilingan padi kecil dan mengendalikan harga beras.
"Tidak ada petani yang protes sekarang, boleh dicek, tidak ada petani protes panen harganya murah.
"Sekarang bagaimana kita menata agar pabrik beras rakyat tidak mati dan harga beras terkendali, itu yang lagi ditata sekarang melalui jalur subsidi,"kata Zulhas.
Dalam kesempatan itu, Zulhas memastikan rencana tambahan impor beras satu juta ton dari India untuk mengamankan pasokan dalam negeri batal.
Hal ini karena pemerintah India yang melarang ekspor berasnya untuk mengamankan stok dalam negeri.
"India lagi melarang ekspor berasnya. Beruntung (stok) kita aman, Insya Allah," kata Zulhas.
Baca Juga: Demi Kesuksesan KTT ke-43 ASEAN, Polri Kerahkan Ribuan Personel untuk Mengawal Kegiatan Konferensi
Seperti diketahui, tahun ini pemerintah mengimpor beras sebanyak dua juta ton lewat penugasan kepada Perum Bulog.
Namun, beras tersebut hanya didatangkan dari Thailand dan Vietnam.
Kedua negara itu diketahui juga tengah melakukan langkah proteksi terhadap pasokan pangan dalam negerinya.***