JAKARTA, GORAJUARA.com - Sebanyak 220 peserta tenaga kesehatan mengikuti pelatihan Nusantara Sehat Team Based Batch XVIII di Ciloto, dengan rincian 205 peserta hadir dan 15 diantaranya mengikuti secara daring. Kegiatan itu ditinjau langsung Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
"Saya terharu juga dengan adanya program ini. Terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah mau meluangkan waktu dan tenaga untuk hadir di seluruh pelosok-pelosok nusantara untuk membantu memberikan pelayanan bagi rakyat, siapapun dan apapun statusnya supaya mereka bisa mendapatkan haknya untuk hidup sehat," kata Menkes, Sabtu (28/8/2021) memberi semangat kepada ratusan peserta, seperti dilansir laman resmi Kemenkes RI.
Para peserta telah menjalani pelatihan secara daring kurang lebih selama satu bulan. Dan kini proses pembelajaran telah memasuki tahap klasikal guna mempersiapkan peserta mengenal lebih dalam mengenai situasi dan kondisi budaya, masyarakat, serta permasalahan kesehatan ditempat tugas, membangun kerjasama serta menyiapkan diri baik secara fisik maupun mental sehingga dapat beradaptasi dengan baik dilingkungan tempat tugas.
Dikatakan Menkes, tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia hingga kini adalah kemudahan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air. Sebagai leading sektor kesehatan, Kementerian Kesehatan terus bekerja untuk melakukan penguatan sistem kesehatan yang juga beriringan dengan peningkatan kualitas SDM Kesehatan.
Menkes meyakini dengan hadirnya Program Nusantara Sehat yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada Puskemas di daerah Terpencil, Pedalaman dan Kepulauan (DPTK), akan mampu meningkatkan jumlah SDM kesehatan yang berkualitas serta memperluas distribusi tenaga kesehatan di seluruh pelosok tanah air.
Kepada seluruh peserta Nusantara Sehat, Menkes berpesan agar dilokasi penugasan nantinya mereka bisa menjalin sinergi yang baik dengan masyarakat serta turut memberikan edukasi dan sosialisasi seputar Covid-19, upaya pencegahannya dan ikut menyukseskan program vaksinasi Covid-19. Kendati pandemi Covid-19 mungkin tidak secara langsung dialami oleh masyarakat DTPK, namun upaya pencegahan harus terus digencarkan guna mengantisipasi penularan Covid-19.
Adapun rincian peserta berdasarkan profesi yakni Dokter Umum 24 orang, Dokter Gigi 7 orang, Bidan 26 orang, Perawat 22, Analis Laboratorium Medik 31 orang, Farmasi 30 orang, Kesehatan Masyarakat 27 orang, Kesehatan Lingkungan 23 orang, dan Tenaga Gizi 30 orang.