GORAJUARA - Wujud seorang pemuda yang tak mudah menyerah dan putus asa asa tergambar nyata pada diri Richard Eliezer atau Bharada E.
Richard Eliezer merupakan seorang pemuda yang berprestasi dan menjadi peringkat satu di Polda Sulut saat mengikuti seleksi akademi pada tahun 2019.
Namun ternyata, menjadi peringkat satu di Polda Sulut saat menjalani seleksi kepolisian, bukan dengan mudah ia meraih, dimana dirinya pernah 4 tahun menjadi supir hotel di Manado demi mewujudkan impiannya dan membantu keluarga.
Baca Juga: Penuh Haru! Sidang Pledoi Richard Eliezer, Sambil Menang Meminta Maaf Kepada Keluarga Brigadir J
Hal tersebut mengelilingi Richard Eliezer pada saat sidang pledoi atau pembacaan nota pembelaan dirinya yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
"Majelis hakim yang saya hormati, menjadi anggota Polri khususnya bagian dari keluarga adalah suatu mimpi dan kebanggaan bagi saya dan keluarga setelah menjalani 4 kali tes bintara," ucap Richard Eliezer.
Richard Eliezer juga menceritakan perjuangannya mewujudkan impiannya menjadi seorang polisi.
“Sepanjang perjalanan tes yang berkali-kali dari tahun 2016 hingga 2019, saya 4 tahun tetap bekerja sebagai sopir di sebuah hotel di Manado untuk membantu orang tua saya, karena saya tahu untuk menjadi anggota Polri tidak mudah bagi saya tetapi saya terus terus,” ungkap Richard Eliezer.
Ternyata Richard Eliezer adalah seorang pemuda yang tumbuh besar dalam keluarga yang sederhana.
"Saya tumbuh di keluarga yang sangat sederhana, menjadikan saya ingin terus berusaha untuk membanggakan orang tua saya," cerita Richard Eliezer sambil meneteskan air mata.
Setelah keempat kali saya mengikuti tes, akhirnya saya dinyatakan lulus dengan peringkat satu di Polda Sulut. Hal yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi saya dan keluarga di mana cita-cita saya hampir tercapai menjadi seorang prajurit Brimob untuk mengabdi kepada negara,” lanjut pria yang kini akrab dipanggil Icad.
Hal lain yang membuktikan bahwa ia seorang pemuda yang tidak mudah menyerah adalah tekadnya saat meninggalkan kota kelahirannya tanpa membawa modal yang cukup.