GORAJUARA - Pierre Tendean adalah salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam tragedi G30S PKI.
Pierre Tendean atau yang memiliki nama lengkap Pierre Andreas Tendean lahir pada tanggal 21 Februari 1939 di Jakarta.
Pierre Tendean adalah anak bungsu ke dua dari delapan bersaudara, Ia juga memiliki keturunan darah Prancis dari sang ibu.
Baca Juga: Ternyata Lapu-Lapu adalah Pahlawan Perjuangan Islam di Filipina
Pierre Tendean menempuh pendidikan di Akademi Militer Jurusan Teknik, Ia juga sempat turut dalam operasi militer selama ia menjadi Taruna.
Setelah lulus dari Akmil pada tahun 1962, Ia menjabat sebagai Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando daerah Militer II // Bukit barisan, Medan.
Pierre Tendean adalah ajudan Jenderal AH Nasution Ayah dari Ade Irma yang menjadi korban dalam Tragedi 30 September PKI.
Pada saat terjadinya G30S PKI, Pasukan Cakrabirawa datang kerumah AH Nasution dengan tujuan menculik sang Jenderal.
Tembakan dilepaskan dan membuat Pierre terbangun, pada saat itu rumah dalam keadaan gelap.
Sehingga Pasukan Cakrabirawa membawa Pierre Tendean mengira bahwa Pierre Tendean adalah Jenderal AH Nasution.
Baca Juga: Siapakah Bjorka? Penjahat yang Perlu Ditakuti atau Pahlawan yang Harus Dipuji ?
Tendean dibawa ke dalam lubang buaya bersama enam Perwira tinggi Tentara lainnya.
Ia ditembak mati dan tubuhnya dilemparkan kedalam sumur tua atau biasa dikenal dengan lubang buaya.