Karena ketika menunaikan sholat, bisa saja terlintas keinginan untuk pamer, riya, mau memperlihatkan kepada orang lain. Oleh karenanya, istighfar pun dilakukan.
Istighfar dibaca terhadap hal-hal yang tidak diketahui
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ
“Allaahumma innii a’uudzu bika an usyrika bika wa anaa a’lam, wa astagh-firuka limaa laa a’lam.”
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat, Tema: Bahayanya Tamak Terhadap Dunia
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”(H.R. Bukhari no. 716 di dalam Adab Al-Mufrad dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Dalam hadits di atas membaca istighfar dilakukan bukan setelah melakukan kesalahan atau dosa. Tapi dibaca terhadap apa yang tidak diketahui.***