GORAJUARA,- Hari Guru Nasional 2022 bisa dijadikan momen untuk merenungkan lagi tentang kehadiran seorang pendidik atau guru. Sosok yang mempunyai peran dan andil penting di dunia pendidikan.
Karenanya melalui peringatan Hari Guru Nasional 2022 patut lagi diingat dan dihargai peran atau jasa para guru yang telah berjuang dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Seorang guru sudah sepatutnya mendapatkan penghormatan dan bakti dari seorang murid. Tanpa merendahkan bagaimana para guru itu menyampaikan ilmunya.
Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِۚ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Guru adalah seorang muallim yang mengajarkan ilmu-ilmu serta kebaikan dan membentuk akhlak para murid.
Lantaran itulah, di hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, takwa dalam artian menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Baca Juga: Ternyata Laudya Chintya Bella Adalah Salah Seorang Aktris Yang Berdarah Minang
Dengan ketakwaan, amal ibadah yang kita lakukan dapat diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala. Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, Setiap tanggal 25 November kita baru saja memperingati hari guru nasional. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang, menghargai dan mengapresiasi jasa para guru di Indonesia. Tema hari guru nasional 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”.
Melihat tema ini, maka kita sebagai warga Indonesia memiliki tugas untuk memulihkan kualitas pendidikan Indonesia, tentunya bukan hanya murid saja yang dituntut untuk diperbaiki, namun semua elemen pendidikan, yaitu guru, murid, dan orang tua murid.
Terkait guru, Islam adalah agama yang memposisikan seorang guru di tempat yang mulia. Guru merupakan orang yang berilmu, yang patut dicontoh oleh murid-muridnya. Oleh karena itu,
Dikutip dari Islam.nu.or.id, seorang guru haruslah senantiasa menjaga perilaku dan etikanya agar dapat menjadi contoh bagi murid-muridnya. Guru adalah seorang yang berilmu, sedang orang yang beriman dan berilmu akan Allah tinggikan derajatnya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Quran surah al-Mujadalah ayat 11: يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS al-Mujadalah: 11).
Jamaah yang dimuliakan Allah subahanahu wa ta’ala Menjadi guru yang teladan merupakan sebuah keharusan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Mengenai keteladanan seorang guru, terdapat kisah antara Imam Syafi’i dan guru dari anak-anak Khalifah Harun Arrasyid. Kisah ini tertulis dalam kitab Miatu Qishhah wa Qishhah min Hayati Imam al-Syafi’i karya Syekh Shiddiq al-Minsyawi.