Teks Khutbah Jumat 26 Agustus 2022 Terbaru, Singkat, Menyentuh Hati Lengkap dengan Doanya : Bahaya Pujian

photo author
- Rabu, 24 Agustus 2022 | 09:05 WIB
Teks Khutbah Jumat 26 Agustus 2022 Terbaru, Singkat, Menyentuh Hati Lengkap dengan Doanya :  Bahaya Pujian (Gorajuara.com/dok : Pixabay/sharonang)
Teks Khutbah Jumat 26 Agustus 2022 Terbaru, Singkat, Menyentuh Hati Lengkap dengan Doanya : Bahaya Pujian (Gorajuara.com/dok : Pixabay/sharonang)

Baca Juga: Bacaan Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun Arab, Latin dan Terjemahan, Yuk Amalkan Doa Tahun Baru Islam 1444 H Ini!

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah Tabaraka wa Ta’ala,

Telah diriwayatkan Imam Al-Bukhari di dalam sahihnya, Al-Imam Al-Bukhari berkata: “Telah menceritakan kepada kami Al-Humaidi, beliau berkata telah menceritakan kepada kami Sufyan, dia telah mendengar Imam Az-Zuhri berkata, dari ‘Ubaidillah bin Abdillah, dari Sahabat yang mulia Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, beliau telah mendengar ‘Umar bin Khattab Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu berkhutbah di atas mimbar mengatakan: ‘Aku telah mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَا تُطْرُونِي كما أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ؛ فإنَّما أَنَا عَبْدُهُ، فَقُولوا: عبدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ.

Baca Juga: 7 Doa yang Sebaiknya Dihafalkan, Terutama untuk Para Wanita

“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani memuji ‘Isa bin Maryam berlebih-lebihan. Sesungguhnya aku adalah hamba Allah ‘Azza wa Jalla, maka katakanlah, ‘Abdullaah wa Rasuuluhu (hamba Allah dan Utusan Allah).” (HR. Bukhari)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membimbing umatnya di dalam hadits yang mulia ini, bahwasanya dalam memuji, dalam menyanjung, tidak boleh kelewatan batas. Dan beragama pun dalam segala hal tidak boleh kelewatan batas.

Lebih dalam memuji, inilah dikatakan الإطراء (kelebihan dalam menyanjung). Maka itu sebabnya di dalam hadits yang lain, Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda:

Baca Juga: Doa Masuk dan Keluar Masjid, Selain Dapat Berkah Juga Terlindung dari Godaan Setan

إِذَا رَأَيْتُمْ المَدَّاحِيْنَ فَاحْثَوْا فِيْ وُجُوْهِهِمُ التُّرَابَ

“Apabila engkau melihat orang-orang yang suka menyanjung (memuji), maka taburkan tanah di mukanya.” (HR. Muslim)

Sebab apa? Di antara kita manusia ini rata-rata senang dipuji, tidak ada yang senang untuk dicela, tidak ada yang senang untuk dilecehkan, tetapi untuk dipuji semuanya senang.

Baca Juga: Doa Sehari-hari, Ternyata Tidak Boleh Sembarang Meminta Ilmu

Tetapi berhakkah kita untuk dipuji? Dan seorang yang berhak pun untuk dipuji tidak boleh pujian tersebut melangkahi dan melampaui batasan yang telah ditetapkan oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala.

Sebab apa? Bahayanya berlebih-lebihan dalam memuji telah terjadi pada umat terdahulu, terjadi pada orang-orang Nasrani, sampai mereka mempertuhankan ‘Isa bin Maryam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tiara Eka Shantika

Sumber: ngaji.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB