“Mus'ab bin Umair itu terbunuh di jalan Allah. Ia adalah seorang yang lebih baik daripada ayah. Tetapi tidak ada yang digunakan untuk mengafaninya kecuali selembar burdah.
Jikalau kepalanya ditutup, maka tampaklah kedua kakinya dan jikalau kedua kakinya ditutup, maka tampaklah kepalanya. Kita telah dikaruniai rezeki dunia sebagaimana yang kita terima ini, amat banyak sekali.
Baca Juga: Arief Muhammad Enggan Kembalikan Rp4 Miliar, Hasil Jual Beli Mobil Porschenya ke Doni Salmanan
Kita benar-benar takut kalau-kalau kebaikan-kebaikan kita ini didahulukan untuk kita sekarang, sejak kita di dunia ini, sedang di akhirat tidak dapat bagian apa-apa." Selanjutnya ia lalu menangis dan makanan itu ditinggalkan. (Riwayat Bukhari)
Bagi orang beriman, balasan amal sholihnya ada di dunia dan akhirat. Abdurrahman khawatir, bila balasan kebaikannya ini sudah diterimanya sebanyak itu, berapa lagi sisa balasan untuknya di akhirat kelak.
Oleh karenanya Abdurrahman berkata bahwa Mus’ab lebih baik. Karena ketika melihat akhir hayatnya, Mus’ab tidak punya kain kafan untuk menutupi jenazahnya secara sempurna.
Ini menandakan balasan Allah yang diterima Mus’ab di dunia hanya sedikit, sehingga kemungkinan balasan Allah untuk Mus’ab di akhirat lebih banyak.
Baca Juga: Tangis Bird Kembali Pecah Saat Peluk Tono Phakin, Mantan Suami Tangmo Nida
Kekhawatiran Abdurrahman sampai sedemikian rupa. Padahal berdasarkan sabda Rasulullah saw, Abdurrahman adalah salah seorang sahabat Rasulullah yang dijamin akan masuk surga***