GORAJUARA - Puasa Qadha Ramadhan merupakan puasa yang dilaksanakan untuk membayar utang puasa Ramadhan.
Wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk mengganti puasa Ramadhan yang ia tinggalkan karena uzur syar'i seperti sedang melakukan perjalanan jauh, dalam keadaan sakit, orang yang haid atau nifas, dan lain-lain.
Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS) bahwa membayar utang puasa Ramadhan digabungkan dengan puasa sunnah diperbolehkan, hanya saja lebih baiknya terlebih dahulu bayar utang puasa Ramadhan, baru puasa sunnah atau Syawal ketika Ramadhan telah usai.
Baca Juga: Inilah Hal yang Membatalkan Ketika Melaksanakan Puasa di Bulan Suci Ramadhan
“Punya hutang 7 hari, setelah Ramadhan Puasa Qadha Ramadhan dulu 7 hari, baru puasa Syawal 6 hari berarti totalnya 13 hari itu yang paling afdolnya. Tetapi kalau tidak bisa cukup puasa qadha 6 hari saja di bulan Syawal, otomatis dapat pahala sunnah Syawal," tututr Ustadz Abdul Somad.
UAS mengatakan bahwa bergantinya Ramadhan bukan berarti hutang puasa di tahun lalu terhapuskan.
Maka dari itu, beliau menganjurkan untuk setiap orang mencatat utang puasanya agar tidak mudah lupa.
Baca Juga: Tiga Orang yang Diperbolehkan Tidak Melaksanakan Puasa di Bulan Ramadhan
Kewajiban membayar utang puasa ini tetap berlaku walaupun orang yang menanggungnya sudah meninggal.
Jadi, yang wajib bayar utang puasa adalah ahli warisnya.
Sebentar lagi umat muslim akan menyambut bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Nilainya Istimewa, 5 Amalan Ini Bisa Dijalankan di Bulan Suci Ramadhan
Bagi kalian yang belum mengganti utang puasa Ramadhan. Berikut ini niat puasa qadha Ramadhan:
"Nawaitu shauma ghadin'an qadha'i fardhi syahri Ramadhan lillahi ta'ala."
Artikel Terkait
Ramadhan Sebentar Lagi, Mumpung Ada Kesempatan Segera Bayar Utang Puasa
Bulan Puasa Sebentar Lagi, tapi Banyak yang Belum Tahu Arti Ramadhan, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber
Menuju Bulan Ramadhan, Ini Kesempatan Terbaik untuk Qadha Puasa
Hikmah Puasa untuk Kesehatan, dari Hilangkan Stres hingga Jantung Jadi Sehat
Berani Batal Puasa? Hati-hati Lho, Tempat Membatalkannya Bisa Jadi Saksi Memberatkan di Hari Kiamat
Keutamaan Puasa Senin dan Kamis di Bulan Syaban, Apakah Benar Mendapatkan Keberkahan? Inilah Jawabannya