Sebab, aku tidak lagi melihatnya sejak dua hari atau tiga hari ini." (H.R. Bukhari 4569).
Sebagai jawaban atas ucapan itu, maka diturunkanlah Surah Ad-Dhuha yang menegaskan, bahwa Allah SWT sama sekali tidak meninggalkan atau memurkai Nabi Muhammad SAW.
Isi dalam Surah Ad-Dhuha terkandug larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta.
Dalam surah Ad-Dhuha juga Allah SWT memerintahkan agar selalu mensyukuri segala nikmat yang diberikan-Nya.
Berikut ini bacaan Surah Ad-Duha dalam bentuk tulisan bahasa Arab, latin, beserta terjemahannya.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالضُّحٰىۙ -.١
waḍ-ḍuḥā
وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ - ٢
wal-laili iżā sajā
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ - ٣
mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā
وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ - ٤
wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā
وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ - ٥
wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā
اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ - ٦
a lam yajidka yatīman fa āwā
وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ - ٧
wa wajadaka ḍāllan fa hadā
وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ - ٨
wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā
فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ - ٩
fa ammal-yatīma fa lā taq-har
وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ - ١٠
wa ammas-sā`ila fa lā tan-har
وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ .١١
wa ammā bini'mati rabbika fa ḥaddiṡ
Terjemahan Surah Ad-Dhuha
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
Baca Juga: Dahsyat, Ayat Seribu Dinar Diyakini Sebagai Pembuka Pintu Rizki dari Berbagai Arah
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu), dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk, dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).***