Ibaratnya ada duri atau paku yang nongol di ranjang kita, tegas ustadz Buya Yahya atau di kursi kita, kita buang tidak bisa. Tahu-tahu duri atau paku itu kena pada tubuh kita, maka besok kita harus hati-hati saja supaya tidak kena lagi.
Baca Juga: Mengenal Pratama Arhan, Putra Asli Blora yang Didaulat Sebagai Pemain Muda Terbaik di Piala AFF 2020
“Saat kita akan tidur di ranjang atau duduk di kursi, maka kita harus pelan-pelan dan penuh kehati-hatian supaya tidak kena lagi. Itulah hakikat penyambung silaturahmi,” kata ustadz Buya Yahya.
Jadi lanjut ustadz Buya Yahya, apabila kita bertemu orang seperti itu jangan marah-marah, tetap saja sambung silaturahmi dengan hati yang penuh kebahagiaan.
Menurut ustadz Buya Yahya, untuk menghadapi orang yang tidak suka dengan silaturahmi kita jangan mendendam.
Baca Juga: Buya Yahya: Jangan Bimbang Menapaki Jalan yang Lurus
“Jangan berpikir tidak merasa dihargai atau marah-marah. Kuncinya untuk menyambung tali silaturahmi adalah dengan hati yang tabah, penuh dengan kecintaan, dan mudah memaafkan, serta lapang hati. Itulah keindahan di dunia sebelum di akhirat,” pungkasnya.***