Sambung Tali Silaturahmi dengan Kecintaan, Itulah Keindahan Dunia Sebelum Akhirat

photo author
- Minggu, 2 Januari 2022 | 17:08 WIB
Sambung Tali Silaturahmi dengan Kecintaan, Itulah Keindahan Dunia Sebelum Akhirat (Gorajuara/dok: Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV)
Sambung Tali Silaturahmi dengan Kecintaan, Itulah Keindahan Dunia Sebelum Akhirat (Gorajuara/dok: Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV)

GORAJUARA - Hakikat silaturahmi adalah bukan membalas kebaikan pada orang lain, tetapi silaturahmi adalah kewajiban bagi setiap manusia.

Nabi Muhammad SAW menegaskan, silaturahmi sejatinya bukan kita membalas kebaikan kepada orang yang baik.

“Kalau membalas kebaikan kepada orang yang baik sama kita adalah kewajiban lain,” kata ustadz Buya Yahya dilansir GoraJuara.com dari video yang diunggah di channel YouTube Al-Bahjah TV, Sabtu 2 Januari 2022.

Baca Juga: Mengenal Spirit Doll atau Boneka Arwah dan Hukumnya Dalam Islam

Menurut ustadz Buya Yahya, itu yang sering terjadi, bahwa kita itu ingin baikan sama orang kalau orang itu baik sama kita.

“ini adalah kelemahan kita dalam urusan silaturahmi. Silaturahmi itu adalah menyambung tali persaudaraan,” katanya.

Ditegaskan ustadz Buya Yahya, silaturahmi itu adalah sesungguhnya apabila diputuskan tali silaturahminya, maka dia berusaha untuk menyambungkan kembali.

Baca Juga: Series ‘Layangan Putus’ Jadi Trending di Twitter, Kinan: Cappadocia It’s My Dream, Not Her, My Dream Mas!

“Ketika orang yang memutus tali silaturahmi itu ngomong neyeletit ketika didatangi, atau dia tidak mau datang bersilaturahmi, itu bukan urusan kita. Urusan kita hanya dengan Allah SWT,” ujarnya.

Apabila ada orang ngomongnya nyelekit ketika kita datangi, katanya, mungkin bukan karena tidak senang didatangi.

“Itu bisa saja karena waktu kita datang kurang tepat waktunya, maka kita harus pandai mencari waktu yang pas,” ujarnya.

Baca Juga: Ayo Buruan Daftar, Jepang Berikan Beasiswa Jenjang Sarjana dengan Tunjagan Hidup Sebesar Rp14 Juta Sebulan

“Kalau kita datang pada waktu yang tetap dan dia dalam kedaan senang, maka kalau pun mengomong nyeletkit, itu mungkin kebiasaannya,” lanjut ustadz Buya Yahya.

Artinya, jelas ustadz Buya Yahya memang lidah dia berduri. “Kalau Anda bertemu duri ya gak usah marah-marah pada duri, tetapi Anda harus menghindar dari duri tersebut,” ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi Jaelani

Sumber: YouTube Al-Bahjah TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB