khazanah

Sejarah Pengumpulan Hadis Oleh Umar Bin Abdul Aziz  

Jumat, 15 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Al Quran. (islami.co)

Akan tetapi, pemberontakan itu dapat ditumpas dan kehidupan umat Islam kembali seperti semula. 

Setelah Abu Bakar meninggal, jabatan khalifah digantikan oleh Umar bin Khattab.

Dinamika ini muncul kembali pada masa pemerintahan Utsman bin Affan. 

Hal inilah yang menjadi titik awal dari munculnya hadis-hadis palsu, sebagai bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi politik saat itu. 

Untuk membenarkan gerakan pemberontakan mereka, maka dicarilah dalil untuk melegitimasi apa yang mereka ucapkan sebagai bentuk pembangkangan terhadap pemerintahan dengan memanipulasi ucapan Nabi Muhammad. 

Hal ini berlangsung lama, yakni sepanjang pemerintahan Ali bin Abi Thalib dan Dinasti Umayyah. 

Baca Juga: Demi Keselamatan dan Kenyamanan Bersama, Jalan Sriwijaya Kota Cimahi Ditutup Selama Dua Pekan

Fenomena ini kemudian mengundang keprihatinan seorang khalifah dari Dinasti Umayyah yang bernama Umar bin Abdul Aziz, yang kemudian menulis surat pada gubernur Madinah yang bernama Abu Bakar bin Muhammad bin Amir bin Hazm, di mana isinya adalah permintaan untuk didorongnya ulama dalam pencatatan terhadap ucapan Nabi Muhammad, yang kemudian catatan itu diterbitkan untuk mengklarifikasi berbagai macam tuduhan palsu yang disandarkan pada ucapan Nabi Muhammad. 

Ia mengkhawatirkan bahwa ilmu agama akan hilang, karena hadis palsu banyak beredar. 

Pencatatan dimulai dan kitab musnad Abdullah bin Al Mubarak terbit, yang disusul oleh Al-Muwattho yang ditulis Imam Maliki. 

Setelah hadis dikumpulkan, banyak orang yang mulai menghafalkan hadis, salah satunya adalah Imam Al-Bukhari yang menghafal banyak hadis.

Selain itu, para ulama pun banyak mengembangkan berbagai macam metodologi dalam penelitian kebenaran dari suatu hadis agar keotentikannya tetap dapat dipertahankan.***

Halaman:

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB