GORAJUARA - Sudahkah kita melakukan niat puasa Ramadhan yang benar? lalu apakah niat itu harus diucapkan?
Dikutip dari almanhaj.or.id jika telah jelas masuknya bulan Ramadhan dengan penglihatan mata atau dengan menyempurnakan bilangan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari.
Maka wajib atas setiap muslim yang mukallaf untuk niat puasa Ramadhan di malam harinya, hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Barangsiapa yang tidak niat untuk melakukan puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya."
Niat itu tempatnya di dalam hati, dan melafadzkannya adalah bid'ah.
Walaupun manusia menganggapnya sebagai satu perbuatan baik. Kewajiban niat semenjak malam harinya ini hanya khusus untuk puasa wajib saja.
Baca Juga: Mendalami Agama Islam Bersama Habib Jafar, Onad Siap Jadi Duta Islam dari Kalangan Non Muslim
Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tetapi dia tidak tahu sehingga dia pun makan dan minum, kemudian baru tahu, maka dia harus menahan diri (makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya)
Serta menyempurnakan puasanya tersebut (tidak perlu di qadha).
Barangsiapa yang belum makan dan minum (tetapi tidak tahu sudah masuk bulan Ramadhan), maka tidak disyariatkan baginya niat pada malam hari.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Berdoalah di 7 Waktu Mustajab Ini Agar Cepat Dikabulkan Allah
Karena hal itu tidak mampu dilakukannya (karena dia tidak tahu telah masuk Ramadhan) dan termasuk dari ushul syariat yang telah ditetapkan.
Sedangkan dikutip dari rumaysho.com niat puasa wajib seperti Ramadhan mesti dilakukan di malam hari, yaitu cukup mendapati niat pada sebagian malam kata Ash Shon’ani dalam Subulus Salam.
