Hadits 2
Dikeluarkan Abu Dawud dalam Sunan-nya (2358).
Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam ketika berbuka membaca doa, Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika aftartu (Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan rizkiMu aku berbuka).
Baca Juga: Ramadhan 2023: Kaum Muslim Wajib Hafal!! Bacaan Doa Sholat Tarawih Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Riwayat ini mursal, karena Mu'adz bin Zuhrah adalah seorang tabi'in, ia tidak bertemu dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
Sehingga riwayat ini juga sangat lemah dan tidak bisa menguatkan riwayat sebelumnya.
Kesimpulannya, doa berbuka dengan lafal Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika aftartu statusnya dhaif jiddan (sangat lemah).
Demikian beberapa lafal doa berbuka puasa yang terdapat dalam kitab-kitab hadits yang mirip dengan doa berbuka puasa yang masyhur di masyarakat, namun semuanya lemah dan munkar.
Adapun doa berbuka puasa yang bisa diamalkan adalah hadits Ibnu Umar radhiallahu’anhu.
Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jika berbuka beliau berdoa DZAHABAZH ZHOMA'U WABTALLATIL ‘URUUQU WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH (telah hilang rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala insyaallah)’”
H.R. Al-Bazzar dalam Musnadnya [5395], An-Nasa'i dalam Sunan Al-Kubra [3315], Ath-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir [14097], Ad-Daruquthni dalam Sunannya [279], Al-Hakim dalam Mustadrak-nya [1536]. Hadits ini derajatnya hasan.
Maka kesimpulannya derajat hadits pertama dan kedua adalah lemah atau Dhaif.
Sebaiknya kita mengamalkan hadits hasan. Menurut ahli hadits Imam Tirmidzi, hadits hasan adalah tingkatan hadits yang ada di bawah hadits shahih.***
