Ciri Orang Sabar Menurut Kriteria Al Quran....

photo author
- Rabu, 8 Maret 2023 | 20:09 WIB
Diskusi Di Sela Kegiatan Peningkatan Mutu dan Kompetensi Kepala Sekolah KCD Wilayah VII, Diskusi Tentang Moralitas dan Karakter Bangsa. (GoraJuara.com/dok AKSI)
Diskusi Di Sela Kegiatan Peningkatan Mutu dan Kompetensi Kepala Sekolah KCD Wilayah VII, Diskusi Tentang Moralitas dan Karakter Bangsa. (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Allah tidak akan memberikan kebaikan kecuali kepada orang sabar. Kalimat indah ini diberitakan Allah di dalam Al Qur'an. 

Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Fushshilat, 41:35).

Sabar menjadi muara dari semua kebaikan prilaku seseorang. Sabar memiliki banyak pengertian. Sabar dengan pengertian menunggu merupakan pengertian paling banyak dipahami orang. 

Baca Juga: Selamat Datang Bapak AI Nurhasan...

Namun, jika kita memberi pengertian sabar dengan arti menunggu, dirasa kurang cukup memahami makna sabar sebatas menunggu saja. 

Sabar dalam arti menunggu, maknanya menjadi pasif, pasrah, dan tidak berbuat apa-apa hingga berefek negatif, yaitu orang sabar bergeser makna menjadi negatif yaitu malas.

Masih bersumber pada Al Qur'an, makna sabar bisa dipahami dari surat Fushshilat ayat sebelumnya. Kita perhatikan ayat di bawah:

Baca Juga: Rumus Pengelolaan Keuangan Swasta 60 Persen Sama Dengan 100 Persen...

Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fushshilat, 41:34).

Inilah prilaku yang harus dimiliki orang-orang sabar, yaitu menolak kejahatan dengan kebaikan. Kebaikan dengan kejahatan tidak sama. Di mana letak tidak samanya?

Kebaikan akan berbalas kebaikan dan kejahatan akan berbalas kejahatan. Allah tidak akan mencapur adukkan kebaikan dengan kejahatan seperti apa yang disangkakan orang. 

Baca Juga: Ekspo P5 Bukan Hajatan...Akhirnya Biaya Jadi Besar....

Banyak orang berpendapat kadang kebaikan tidak selamanya berbalas kebaikan, karena faktanya ada kala kebaikan kita berbalas kejahatan. Inilah kesesatan berpikir yang tidak berdasar. 

Kesesatan berpikir ini terjadi karena manusia melihat kebenaran hanya sebatas dari kejadian yang terjadi berdasar penglihatan. Padahal Allah punya ketetapan-ketetapan dalam hidup ini. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kapan Nisfu Syaban 2025? Cek Tanggal di Sini!

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB