Lebih lanjut lagi, Syekh Ali Jaber menyebutkan bahwa Alloh swt telah menjelaskan di dalam Al Quran bahwa Al Quran diturunkan di malam Lailatul Qodar. Namun apakah tanggal 17 Ramadhan termasuk ke dalam Lailatul Qadar?
“17 Ramadhan masuk Lailatul Qadar, bukan?” tanya Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: Siapkan Tiga Kuintal Bubuk Abate, Pemkot Bandung Gerak Cepat Tanggulangi Tren Kenaikan Kasus DBD
Dengan pertanyaan tersebut, Syekh Ali Jaber sebenarnya ingin meluruskan mengenai perbedaan antara Nuzulul Quran yang terjadi di malam tanggal 17 Ramadhan, dengan Nuzulul Quran yang terjadi di malam Lailatul Qadar.
Menurut beliau, Nuzulul Quran yang dimaksud disini adalah sebuah proses.
Dalam hal ini, proses Nuzulul Quran ini terdiri dari dua tahap.
“Tahap pertama Lailatul Qadar. Turunnya Al Quran secara keseluruhan. Inna Anzalna Lailatul Qodri.. (Al Qodar ayat 1). Total 30 juz turun... namun turunnya kemana?” ucap pria kelahiran Arab Saudi ini.
Mengenai hal ini, Syekh Ali Jaber memberikan sebuah bukti mengenai pernyataan Abdullah Ibnu Abbas yang ditulis dalam tafsirnya yang menyebutkan bahwa turunnya Al Quran memang terjadi di malam Lailatul Qadar.
Hal ini juga tercantum dalam Al Quran surat Al Qadar ayat 1-5 yang arti dari salah satu ayat yakni,
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran di malam Lailatul Qadar.” (Al Qadr ayat 1).
Menurut Abdullah Ibnu Abbas, di malam Lailatul Qadar tersebut Al Quran diturunkan dari langit ke-7 Lauhil Mahfudz dengan jumlah 30 juz.
Dari Lauhil Mahfudz tersebut, Al Quran kemudian diturunkan ke langit pertama. Khususnya di salah satu tempat yang disebut dengan Baitul Izzah.
Barulah dari Baitul Izzah tersebut, Al Quran turun secara bertahap.
Dalam hal ini surat pertama Al Quran yang turun ke bumi melalui malaikat Jibril yang disampaikan kepada baginda Rasulullah saw yakni surat Al Alaq ayat 1-5.