Untuk mengembangkan keterampilan atau ekstrakurikuler marching band, tandas Nuryaningsih, sekolah mendatangkan instruktur marching band untuk melatih para siswa tentang bagaimana cara memainkan alat musik, dan mereka diberikan seragam marching band. “Ketika perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus atau Hari Pendidikan Nasional mereka selalu dilibatkan,” ujarnya.
Begitu juga dengan keterampilan Nasyid, menurutnya, siswa dilatih nasyid dan ketika di masyarakat ada kegiatan keagamaan selalu dilibatkan, dan mereka tampil dengan menggunakan seragam yang diberikan sekolah. Bahkan, setiap pagi sebelum dilaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai siswa bersama guru melaksanakan shalat dhuha.
Pemberian bahan ajar keterampilan, ungkap Nuryaningsih, disesuaikan dengan kemampuan awal, bakat dan minat peserta didik. Metode pembelajaran keterampilan tersebut bisa dipilih oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya.
Nuryasingsih menyebutkan, melalui metode pembelajaran keterampilan yang diterapkan di sekolah, sehingga siswa selalu aktif dan mencapai hasil pembelajaran yang optimal. “Metode ini sangat disukai, sehingga siswa menjadi menyenangkan bagi siswa,” katanya .
Selain pembelajaran keterampilan dan teori, katanya, ada juga metode keterampilan lain yang diterapkan di SLB Negeri Angkola Timur. Contoh, sebelum adanya pandemi Covid-19 setiap pagi anak-anak ada pembiasaan saling bersalaman antara guru dan siswa, belajar kelompok, dan berenang bersama. “Cuci tangan, gosok gigi dan bermain mandi bola bersama,” tuturnya.**