Ada Guru Yang Membuat Siswa Miskin dan Ada Guru Yang Membuat Siswa Kaya

photo author
- Minggu, 28 Agustus 2022 | 10:54 WIB
Filosofi Guru Kaya dan Guru Miskin (GoraJuara.com/dok AKSI)
Filosofi Guru Kaya dan Guru Miskin (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Robert Kiyosaki membedakan ayahnya dengan ayah miskin dan ayah kaya. Dalam kisahnya Robert Kiyosaki memiliki dua orang ayah. 

Dua karakter ayah ini memiliki pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Karakter ayah miskin selalu ingin melihat anaknya terlihat sukses, kegagalan dianggap sebuah kebodohan.

Ukuran kesuksesannya selalu melihat nilai raport yang tinggi. Bekerja keras dengan berlatih soal, mengikuti les adalah solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan prestasi belajar. 

Baca Juga: Bongkar Mental Blok Memahami Perdagangan Saham Di Pasar Modal

Sementara karakter ayah kaya , dia selalu memberi peluang pada anaknya untuk belajar dari kegagalan. Apapun yang diraih anaknya, ayah kaya selalu menghargai dan memotivasi.

Bagi ayah kaya, prestasi bukan dilihat dari nilai raport, tapi dari hal baru yang bisa ditemukan dari pembelajaran. Untuk itu, pembelajaran harus dilakukan dengan banyak mencoba dan gagal.

Karakter ayah miskin dan ayah kaya, menjadi kategori guru miskin dan guru kaya. Guru miskin mengajarkan konsep, rumus, untuk dihafalkan dan diuji ulang melalui soal-soal tes. 

Baca Juga: Vier Abdul Jamal Global Stock Trader, Belajar Saham Teori 15 Menit Langsung Masuk Kolam

Guru miskin melihat prestasi siswa dari raihan angka-angka pada nilai hasil ulangan di raport akhir semester. Guru miskin hanya menghargai prestasi siswa bernilai kademik tinggi rangking 1 s.d. 3.

Guru miskin banyak menghasilkan siswa-siswa bodoh karena anak berprestasi hanya diraih oleh siswa rangking 1 sampai dengan 3. Guru miskin marah jika siswa melakukan kesalahan. 

Guru kaya dia tidak melihat prestasi siswa dari prestasi akademik. Nilai-nilai angka di raport bukan lagi ukuran prestasi akademik siswa. 

Baca Juga: Melibatkan Allah Dalam Dunia Pendidikan, Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Guru kaya melihat prestasi siswa dari berbagai kecerdasan. Pengajaran yang sering dilakukannya memotivasi siswa untuk banyak mencoba hal-hal baru. Guru kaya melatih siswa berani gagal. 

Guru kaya melatih siswa untuk selalu melakukan kegagalan sebanyak-banyaknya dengan keberanian untuk mencoba. Semakin banyak mencoba, semakin banyak peluang gagal, semakin bagus. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Master Toto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berikan Hak Pengelolaan Guru Pada Kemdikbud...

Minggu, 21 Januari 2024 | 19:01 WIB

Sosialisasi Sapadisdik KCD Wilayah VII

Jumat, 8 Desember 2023 | 14:10 WIB

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tanpa Kertas....

Rabu, 6 Desember 2023 | 18:04 WIB

5.800 Beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Jawa Barat.

Kamis, 30 November 2023 | 04:44 WIB

Sekjen DPP AKSI...Apresiasi Kegiatan BBGP....

Rabu, 22 November 2023 | 15:12 WIB

Jadi Guru Super Kepo Karena Amanat Guru...

Rabu, 22 November 2023 | 07:20 WIB

SMAN 15 Bandung Dirikan Galeri Investasi Edukasi...

Sabtu, 18 November 2023 | 09:57 WIB

SMAN 15 Bandung Dorong Kolaborasi dengan IKA Libels...

Jumat, 17 November 2023 | 21:47 WIB

SMAN 15 Bandung Lakukan LDKS....

Minggu, 12 November 2023 | 11:17 WIB