MAJALENGKA, GORAJUARA - Kesehatan sekolah seyogyanya diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat.
Melalui budaya lingkungan bersih dan presentative, sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis, serta dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Seperti halnya yang dilakukan SMA Negeri (SMAN) 1 Rajagaluh, Kabupaten Majalengka dalam mewujudkan budaya lingkungan kerja yang bersih dan representative, sekolah membentuk kepengurusan dan pembina KLH.
“Memberikan pengarahan secara rutin untuk menerapkan budaya kebersihan, dan memberikan tugas kepada penjaga kebersihan dan cara sesuai dengan tugasnya,” kata Kepala SMA Negeri 1 Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Drs. Enjen Jaenal Alim, M.Pd., belum lama ini.
Menurut Enjen, melalui penyelenggarakan budaya hidup bersih, dan sehat supaya peserta didik betah selama kegiatan belajar.
Program terkait dengan budaya lingkungan bersih di sekolah, sebutnya, di antaranya melaksanakan program rehabiltasi dan sanitasi.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris MU vs Everton: Perjudian Solskjaer Cadangkan Ronaldo Jadi Bumerang
“Pembuatan gazebo untuk sarana belajar, dan kebutuhan protokol kesehatan untuk kegiatan tatap muka sudah terpenuhi,” kata Enjen.
Sebagai sekolah yang mengedepankan lingkungan kerja yang bersih, tandas Enjen, pihaknya selalu membiasakan dan menerapakan budaya hidup bersih.
“Ciri khas dari SMAN 1 Rajagaluh, yakni memiliki lingkungan sekolah yang asri, indah dan nyaman,” tuturnya.
Enjen mangatakan, dalam mewujudkan budaya bersih dan representatif di SMAN 1 Rajagaluh tidak hanya tertuang dalam peraturan dan slogan saja.
“Tetapi sudah benar-benar dilakukan dengan sepenuh hati dari seluruh warga sekolah,” ujarnya.
Kebijakan yang dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah, menurut Enjen, mengarahkan dan melaksanakan program untuk pencapaian visi misi sekolah.