SMAN 23 Bandung Gerakan Siswa Merdeka Melalui Kearifan Lokal Sunda...

photo author
- Kamis, 5 Oktober 2023 | 22:12 WIB
Kepala KCD Wilayah VII (GoraJuara.com/dok aksi)
Kepala KCD Wilayah VII (GoraJuara.com/dok aksi)

GORAJUARA - SMAN 23 Bandung sudah mengawali Gerakan Siswa Merdeka (GSM) melalui gelar karya pada kegiatan P5 dengan mengusung kearifan lokal Sunda. 

Pada hari Kamis, 5 Oktober 2023 kegiatan gelar karya dihadiri oleh Kepala KCD Wilayah VII, Dr. H. Ai Nurhasan, AP. M.Si. Beliau sangat mendukung kegiatan gelar karya berbasis kearifan lokal.

Beliau berharap setiap sekolah mulai menggali nilai-nilai budaya Sunda agar tidak tergeser dengan budaya-budaya luar. Anak-anak harus diperkenalkan dan ikut mempromosikan budaya Sunda. 

Baca Juga: Kasus Bullying di Kalangan Pelajar...Dunia Pendidikan Butuh Pendidikan Agama...

H. Solihin, M.Pd, mengakatan kegiatan gelar karya ini, mengambil tema kesundaan untuk mengangkat kembali budaya Sunda sebagai jati diri orang Jawa Barat. 

Dunia pendidikan sangat strategis, karena salah satu tujuan lembaga pendidikan adalah mewariskan budaya-budaya luhur yang dimiliki oleh masyarakat.

Pada kegiatan gelar karya, anak-anak diperkenalkan tentang permaian-permainan tradisional orang Sunda. Permainan ini diperkenalkan untuk melatih karakter.

Baca Juga: Semakin Tinggi Pendidikan Literasi Saham Semakin Rendah...

Melalui permainan banyak karakter yang bisa dikembangkan oleh siswa. Kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, tanggung jawab, kemandiri, bisa diajarkan melalui permainan tradisional Sunda. 

Selain kegaitan praktek permainan tradisional budaya Sunda, anak-anak juga menggelar karya inovasi mereka dalam membuat rekayasa teknologi berbasis masalah yang terjadi di sekolah. 

Berbagai karya kreatif siswa muncul seperti teknologi pendingin ruangan tanpa freon. Mereka mengembangkannya dengan merakit pendingin ruangan dari alat-alat sederhana.

Baca Juga: Literasi Nabung Saham dI SMA Perlu Ditingkatkan... 

Teknologi pendingin ruangan ini diciptakan hemat listrik, untuk menghemat penggunaan listrik di sekolah. Teknologi ini juga diciptakan karena udara di kelas terasa panas.

Mereka juga berhasil menciptakan alat pendeteksi asap rokok. Alat ini diciptakan untuk memberi tahu pada warga sekolah, bahwa sekolah harus menjadi lingkungan bebas rokok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berikan Hak Pengelolaan Guru Pada Kemdikbud...

Minggu, 21 Januari 2024 | 19:01 WIB

Sosialisasi Sapadisdik KCD Wilayah VII

Jumat, 8 Desember 2023 | 14:10 WIB

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tanpa Kertas....

Rabu, 6 Desember 2023 | 18:04 WIB

5.800 Beasiswa Perguruan Tinggi Pemerintah Jawa Barat.

Kamis, 30 November 2023 | 04:44 WIB

Sekjen DPP AKSI...Apresiasi Kegiatan BBGP....

Rabu, 22 November 2023 | 15:12 WIB

Jadi Guru Super Kepo Karena Amanat Guru...

Rabu, 22 November 2023 | 07:20 WIB

SMAN 15 Bandung Dirikan Galeri Investasi Edukasi...

Sabtu, 18 November 2023 | 09:57 WIB

SMAN 15 Bandung Dorong Kolaborasi dengan IKA Libels...

Jumat, 17 November 2023 | 21:47 WIB

SMAN 15 Bandung Lakukan LDKS....

Minggu, 12 November 2023 | 11:17 WIB