GORAJUARA - ChatGPT, siapa yang tidak mengenal chatbot yang satu ini? Benda ini sempat menggemparkan dunia maya berkat berbagai fungsi dan kecanggihan yang ditawarkannya.
ChatGPT diketahui telah diiluncurkan pada November 2022 oleh perusahaan asal Amerika Serikat, yakni OpenAI.
ChatGPT dapat menghasilkan teks alami yang meniru komunikasi manusia dalam 100 bahasa, termasuk bahasa Jepang.
Baca Juga: Akhirnya, Pemegang E-Paspor Bisa Melakukan Pengajuan Bebas Visa ke Kedutaan Besar Jepang Via Online
Dilansir dari laman nippon.com oleh GORAJUARA, pengguna dari ChatGPT telah mencapai lebih dari seratus juta pengguna global di seluruh dunia.
Bahkan chatbot canggih ini sampai diisukan bisa menggantikan banyak pekerjaan sehingga mengancam dirumahkannya banyak karyawan.
Namun, ChatGPT yang canggih ini justru kurang populer di negara yang dianggap maju secara teknologi seperti Jepang.
Baca Juga: Nikmatin Bunga Sakura Ala Keluarga Raffi Ahmad di Jepang, Fans RANS Wajib Kunjungi Tempat Wisata Ini
Sebuah survei diadakan oleh Line Research pada 6 Maret menemukan 4,8% dari 1.056 responden telah menggunakan ChatGPT.
Lalu, sekitar 70 (tujuh puluh) persen dari responden di Jepang belum pernah mendengar tentang ChatGPT.
Adapun tingkat kesadaran lebih tinggi pada pria, dengan sekitar 40% dari mereka berusia sekitar dua puluhan hingga tiga puluhan dan lebih dari 35% dari mereka yang berusia sekitar empat puluhan hingga enam puluhan.
Sekitar 15,7% dari pria berusia sekitar dua puluhan setidaknya pernah menggunakan ChatGPT.
Sementara pada wanita, tingkat kesadarannya lebih rendah dengan dua puluh persen dari mereka untuk segala kalangan usia.
