GORAJUARA - Ada seekor gagak bertengger di atas pohon. Di paruhnya terdapat sekerat daging.
Sementara rubah yang berada di bawahnya memperhatikan gagak sambil air liur mengalir di moncongnya. Karena sejak pagi, rubah itu belum makan.
Rubah itu mendekati pohon tempat gagak bertengger.
Daging berada di paruh gagak itulah yang menjadi incaran si rubah.
Ketika berada di bawah pohon, rubah itu mencoba memperdaya gagak.
"Wahai nona gagak! Engkau cantik sekali hari ini. Matamu cerah, paruh dan bulumu bersih," ujar rubah.
Baca Juga: Cerita Motivasi: Belajar dari Kesombongan Serigala dan Kebijaksanaan Rubah
Mendengar pujian itu, gagak senang sekali.
Rubah itu berkata lagi, "Dengan penampilan cantikmu ini, saya yakin suaramu merdu. Izinkanlah saya mendengar satu lagu darimu," tambahnya.
Gagak itu pun bernyanyi. Dia lupa bahwa di paruhnya terdapat sekerat daging.
Daging jatuh dan langsung direbut rubah. Dia pun kabur meninggalkan gagak.
Usai bernyanyi, gagak itu baru sadar bahwa dirinya telah diperdaya.
Cokro Gunawan lewat akun Instagram @cokrogunawan berkata, "Pujian memang berbahaya. Kadang digunakan untuk memperdaya," tulisnya.
Baca Juga: Kisah Motivasi: Belajar dari Dialog Antara Lebah Pekerja dan Elang