Di tengah perjuangan dan kesakitannya menahan beban langit, Atlas pernah menemui dua orang pahlawan, yaitu Heracles dan Perseus.
Heracles ditugaskan membawa apel emas dari taman Hesperides kepada raja Eurystheus.
Ia membohongi dan mengakali Atlas dengan menawarkannya berganti peran.
Atlas pun jatuh dalam tipu daya Heracles, sehingga beban langit diserahkan kepada Heracles supaya ia dapat mengumpulkan apel emas untuk raja Eurystheus.
Atlas yang begitu asik mengumpulkan apel, sehingga ia melupakan tentang Heracles dan pekerjaan lamanya.
Hal ini membuat fokusnya menjadi semakin lemah.
Baca Juga: Azmiadi, Dengan Menggadaikan Motornya, Dia Urai Kemacetan Akibat Tronton yang Melintang di Jalan
Ketika Atlas hendak mengantar Apel emas kepada raja Eurystheus, Heracles menghentikan Atlas untuk meminta bantuannya menahan langit sementara dengan dalih ia perlu memperbaiki posisinya terlebih dahulu.
Dengan sang Titan yang telah berhasil tertipu, Heracles membiarkan beban langit tetap ditopang oleh Atlas, dan melanjutkan perjalanan untuk mengantarkan apel emas tersebut kepada raja Eurystheus tanpa menoleh ke belakang.
Sosok pahlawan kedua dan terakhir yang mengunjungi Atlas adalah Perseus, yang kebetulan sedang menumpang lewat dekat sang Titan dan berlaku ramah.
Namun sayangnya Atlas tidak mengindahkannya karena takut kembali jatuh pada tipuan yang memalukan.
Bereaksi pada hal tersebut, Perseus menunjukan kepala Medusa pada Atlas.
Sang Titan yang menatap mata Medusa, berubah menjadi batu raksasa, dan akhirnya menjadi gunung. Hal ini lah yang menjadi cerita rakyat asal mula gunung Atlas yang terletak di Afrika Utara.
Kisah tentang Atlas dapat ditemukan dalam kitab Theogony.
Tidak ada yang mengetahui persis asal namanya, namun sebagian mempercayai bahwa namanya berasal dari satu kata Yunani kuno yang berarti sangat memikul.***