GORAJUARA - Seringkali kita mendengar atau melihat banyak orang yang menyebutkan tahun baru Imlek dengan Lunar New Year atau Chinese New Year, bahkan Spring Festival.
Ketiga penyebutan tersebut tatkala membuat beberapa orang bingung, apakah semuanya dapat digunakan untuk menyambut Imlek?
Apa ketiganya memiliki arti yang berbeda? Dan mana yang lebih baik digunakan? Ternyata Lunar New Year, Chinese New year, dan Spring Festival memiliki arti yang berbeda loh walaupun ketiganya merujuk pada tahun baru Imlek.
Baca Juga: Enak Mantap! Resep Masakan Asli China, Cocok Buat Tahun Baru Imlek 2023
Dikutip dari people.com, singkatnya Lunar New Year digunakan untuk mengucapkan tahun baru Imlek meliputi berbagai sebutan tahun baru Imlek yang berbeda-berbeda di setiap negara.
Contohnya, di Indonesia disebut Imlek, di Cina disebut Chun Jié, di Vietnam lebih dikenal dengan Tết, di Korea disebut Seollal, kemudian di Tibet disebut sebagai Losar, dan sebagainya.
Disimpulkan bahwa Lunar New Year digunakan sebagai sebutan yang general bagi perayaan Imlek di berbagai negara.
Baca Juga: Perbedaan Singa Utara dan Singa Selatan pada Barongsai di Perayaan Tahun Baru Imlek
Sedangkan Chinese New Year lebih kepada sebutan perayaan tahun baru dengan tradisi dan budaya Tionghoa. Dan tidak berkaitan atau tidak sama dengan budaya dan tradisi perayaan Imlek di negara lain.
Karena di negara lain yang memiliki sebutan berbeda, mereka memiliki tradisi dan budaya mereka sendiri untuk merayakan Imlek.
Imlek juga disebut Spring Festival atau Festival Musim Semi. Apa lagi itu? Sebutan yang ketiga ini lebih merujuk pada sejarah adanya Imlek itu sendiri.
Baca Juga: Naik Drastis! Harga Emas Antam Jumat, 20 Januari 2023, Berapa Harga Emas Batangan Edisi Imlek?
Dahulu Imlek dirayakan oleh para petani yang bersyukur atas pergantian musim, yaitu dari musim dingin ke musim semi.
Namun bedanya, sekarang perayaan Imlek dirayakan oleh seluruh orang beragama Tionghoa, tidak hanya petani, tetapi tetap sebagai bukti rasa syukur atas pergantian musim.