Identik dengan Warna Merah Hingga Tradisi Bagi-Bagi Angpau, Ternyata Ini Asal Usul Tahun Baru Imlek

photo author
- Kamis, 19 Januari 2023 | 14:49 WIB
Asal Usul Tahun Baru Imlek (Gorajuara/ dok: pixabay/CokeLifeCreative)
Asal Usul Tahun Baru Imlek (Gorajuara/ dok: pixabay/CokeLifeCreative)

GORAJUARA - Tahun Baru Imlek 2023 yang merupakan tahun kelinci air akan jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023.

Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan festival 15 hari di Tiongkok dan semua keturunan Tionghoa di seluruh dunia.

Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai pada bulan baru yang terjadi antara 21 Januari dan 20 Februari.

Tahun Baru Imlek akan berlangsung dari bulan baru hingga bulan purnama berikutnya.

Baca Juga: Resmi! Cuti Bersama Peringati Tahun Baru Imlek 2023Jatuh Tanggal 23 Januari, Netizen: Apa Kantor Kalian Libur

Oleh karena itu Tahun Baru Imlek juga disebut dengan Lunar New Year.

Asal Usul Tahun Baru Imlek

Pada pertengahan 1990-an, orang-orang di Tiongkok telah memberikan masa cuti selama tujuh hari berturut-turut pada Tahun Baru Imlek.

Pada umumnya, masa cuti tersebut ditetapkan sebagai Festival Musim Semi sebagai istilah lain penyebutan Tahun Baru Imlek.

Tahun Baru Imlek berasal dari berbagai legenda. Salah satu legenda mengatakan bahwa pada ribuan tahun lalu ada monster bernama Nian (Tahun) yang akan menyerang penduduk desa setiap awal tahun baru.

Baca Juga: 7 Makanan dan Kuliner Wajib Tahun Baru Imlek 2023, Ternyata Miliki Makna dan Filosofis yang Mendalam

Monster tersebut takut dengan suara keras, cahaya terang dan warna merah yang menjadi benda-benda pengusir monster.

Oleh karena itu, Tahun Baru Imlek identik dengan benda-benda berwarna merah, lampu-lampu terang dan suara keras dari berbagai petasan kembang api.

Tradisi Pada Perayaan Tahun Baru Imlek

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rany Listyawati Sis

Sumber: www.britannica.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini