Adegan tersebut memperlihatkan sepasang suami itu sedang berada di atas kasur, lalu Andin mendekat dan memepet sambil menggegam lengan Aldebaran.
Meski suami bergeser, terus aja dipepet dengan senyam-senyum manjanya, hingga Aldebaran diam tidak berkutik.
“Kenapa,” tanya Aldebaran, melirik ke samping beradu tatap dengan istrinya.
“Mas,” ujarnya pelan. Genggaman semakin erat dan tubuh rapat. “Besok gak usah latihan, ya, sakit badannya,” dengan suara dimanja-manjain.
“Nggak, gak bisa harus tetap latihan,” ujarnya.
Andin pun dengan manja, lalu bangkit dari tempat tidur seraka membuka laci, lantas mengeluarkan buku catatan dan pulpen.
Setelah itu lalu Andin menuliskan sesuatu di buku tersebut, Aldebaran hanya mengintip namun tidak tahu apa yang sedang ditulis istrinya.
Beres menulis, Andin menyobek selembar kerta yang ada tulinnya tadi, lantas di serahkan pada Aldebaran.
“Apa?” tanya Aldebaran, menerima keras dari istrinya, lantas dilipat.
“Ini, aku mau ini! Gimana? Bisa bacakan?” ucapnya manja.
Aldebaran bangkit dari tempat tidur, sementara kertas yang dilipat tadi masih dalam genggamannya, rupanya akan dibaca di luar kamar.
“Udah tidur! Besok mulai pagi, Soalnya kau butuh tenaga,” sambil melangkah keluar dari kamar diantar tatapan istrinya dari pembaringan.
Setelah berada di depan meja makan lalu duduk di kursi, perlahan Aldebaran membuka secarik kertas yang diberikan istrinya, kemudian dibuka dan dibaca.
Baca Juga: Kondisi Indra Bekti Terkini, Sudah Bisa Nyanyi Bareng dengan Indy Barends
Andin cukup menuliskan 4 kata ini demi mengungkapkan keinginan di atas kasur pada suami fiktifnya.