Ini Alasan Kenapa Pelajar Siswi Jepang yang Ingin Bunuh Diri Melepas Sepatu

photo author
- Kamis, 8 Desember 2022 | 11:40 WIB
Pelajar Jepang Yang Ingin Bunuh Diri Melepas Sepatu  (Foto: Gorajuara.com/dok: Tangkapan Layar/Pixiv)
Pelajar Jepang Yang Ingin Bunuh Diri Melepas Sepatu (Foto: Gorajuara.com/dok: Tangkapan Layar/Pixiv)

GORAJUARA - Lagu My R menceritakan tentang seorang gadis ingin mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari ketinggian lantai 5 atau atap sekolah.

Ternyata, ada alasan di balik fenomena para siswi yang mengakhiri hidupnya dengan melepaskan sepatu sesaat sebelumnya.

Pihak kepolisian yang berada di prefektur Fukuoka kota Fukuoka menceritakan tentang bagaimana kasus bunuh diri di Jepang semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satunya adalah kasus bunuh diri para siswi di sana.

Baca Juga: Bikin Kocak! Netizen Ramai Sebut Song Joong Ki Makin Mirip Warga Lokal, Datangi Pernikahan dengan Outfit Ini

Pelajar siswi melakukan melepas sepatu karena merasa bahwa dirinya sudah tidak sanggup untuk menahan dan menjadi diri sendiri pada saat sedang berada di sekolah. Hal ini terjadi pada saat seorang pelajar sudah mencapai bangku SMP dan SMA.

Mereka menjadi korban bully terhadap pelajar lainnya, seperti seorang siswa pelajar menggantung dirinya di hutan Aokigahara atau menerjunkan dirinya dari gedung atau tempat yang sangat tinggi.

Terutama pada faktor kasih sayang keluarga yang sangat kurang, pada saat orang tua pelajar mengharuskan bekerja untuk membantu perekonomian.

Akan tetapi pada saat pelajar ingin mengakhiri dirinya dengan cara melepas sepatu hal tersebut hanya terjadi pada pelajar siswi. Karena merasa dengan melepas sepatu agar bisa dipakai oleh keluarganya terutama pada adiknya nanti agar tidak usah membeli sepatu sekolah baru.

Baca Juga: Panji Komara Akhirnya Buka Suara Terkait Dugaan Hubungan Khusus Dirinya Dengan Nathalie Holscher

Hal tersebut ternyata pada sudah menjadi kebiasaan orang Jepang, melepas sepatu merupakan hal yang sangat wajar terjadi untuk memasuki sebuah hal yang baru.

Seperti jadi itu simbolisme untuk memasuki akhirat dan ketika seorang siswa meninggal, siswa biasanya meletakkan bunga di atas mejanya.

Tetapi jika seorang siswa masih hidup dan sehat dan seseorang menaruh bunga di mejanya, itu berarti orang itu menginginkan yang lain mati.

Anak-anak pada saat mencapai umur remaja memang harus diberi perhatian yang kurang pada saat anak berumur 5 sampai 10 tahun.

Baca Juga: Dikasih Perhatian Arya Saloka Justru Marah Bentak Amanda Manopo, Emosinya Tak Terbendung Karena ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mohamad Arief

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini