Kejutan One Piece 1068, Robot Kuno di Pulau Egghead Ternyata Dilempar dari Abad Kekosongan Oleh Toki

photo author
- Sabtu, 19 November 2022 | 19:49 WIB
One Piece 1068 mengejutkan para fans karena Toki adalah orang yang mengirim robot kuno dari Abad Kekosongan. (Youtube Golden Rayleigh)
One Piece 1068 mengejutkan para fans karena Toki adalah orang yang mengirim robot kuno dari Abad Kekosongan. (Youtube Golden Rayleigh)

Namun sepertinya itu adalah sebuah ketidaksengajaan karena Toki pada saat itu baru mendapatkan kekuatan buah iblisnya.

Buah iblis Toki adalah Toki Toki no Mi yang membuatnya mampu untuk mengirim diri sendiri atau orang lain ke masa depan.

Pada saat itu Toki tidak sengaja dan mencoba kekuatan barunya itu ke robot kuno yang ada di Kerajaan Kuno.

Hal tersebut dibuktikan dengan fakta bahwa robot kuno itu tiba-tiba menyerang Mariejoa secara membabi-buta sendirian.

Jika kedatangan robot tersebut merupakan sebuah rencana, tentunya Toki akan mengirimkan beberapa robot lainnya.

Lalu jika diperhatikan, sejak 200 tahun yang lalu robot itu memang sudah dalam kondisi tanduk patah sebelah.

Itu membuktikan jika saat dia dilempar Toki, dia sudah dalam kondisi kalah kemudian menggunakan sisa-sisa tenaga terakhirnya untuk berperang.

Belum sempat ia melancarkan serangannya ke Mariejoa, robot tersebut kehabisan sumber tenaga sehingga mati untuk selamanya.

Sementara itu Dr Vegapunk mengakui jika dia belum bisa menduplikasi zat yang menjadi bahan bakar robot itu.

Bahkan meski dia sudah membuat robot Vega Force One yang merupakan tiruan dari robot kuno.

Dr Vegapunk belum mampu meniru seluruhnya karena ada hal ilmiah yang masih belum diketahuinya.

Itulah alasan kenapa robot kuno itu bisa tiba-tiba muncul di Mariejoa pada One Piece 1068.

Menarik untuk menunggu One Piece 1068 serta informasi selanjutnya dari Eiichiro Oda terkait robot kuno raksasa tersebut.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ghiffary Zaka Taftazani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini