Perang Mut'ah dan Segala Hal yang Melatarbelakanginya. Simak Baik-Baik!

photo author
- Minggu, 21 Agustus 2022 | 20:30 WIB
Ilustrasi Latar Belakang Perang Mut'ah (Gorajuara/ dok: Pixabay/ ha11ok)
Ilustrasi Latar Belakang Perang Mut'ah (Gorajuara/ dok: Pixabay/ ha11ok)

GORAJUARAPerang Mut'ah adalah perang terbesar dan terdahsyat yang pernah terjadi di masa hidup Rasulullah SAW. Bahkan perang ini lebih dahsyat daripada perang badar.

Bila di badar pasukan muslim hanya menghadapi musuh yang jumlahnya 3x lipat lebih banyak, maka di Mu'tah pasukan Muslim harus menghadapi musuh dengan jumlah yang lebih banyak lagi, hampir 70x lipat.

Pada tahun 8 H, Rasulullah SAW mengirim surat kepada pemimpin Bushra (daerah di bawah kekuasaan Rum).
Namun di perjalanan sang utusan dihadang, dan kemudian diserahkan kepada Heraclius. Heraclius pun membunuh sang utusan. Di tahun yg sama pula, pasukan Rum membunuh 15 orang sahabat nabi di Dhat at Talh.

Baca Juga: Sejarah Uang Rupiah Sebagai Alat Transaksi yang Sah di Indonesia, Simak Selengkapnya di Sini!

Ini merupakan hinaan luar biasa besar bagi Madinah. Dalam perpolitikan dunia masa itu, membunuh seorang utusan sama artinya dengan ajakan perang.

Ditambah lagi pembunuhan 15 orang sahabat nabi, cukuplah alasan buat nabi untuk memberikan pembalasan pada kesombongan Heraclius.

Genderang perang pun ditabuh. 3000 pasukan muslim dipersiapkan. Itu adalah jumlah pasukan terbesar sepanjang hidup nabi. Sebelumnya tidak pernah pasukan muslim terkumpul sebanyak itu, kecuali pada Perang Ahzab.

Baca Juga: Kata-Kata Mutiara Soekarno yang Menggugah Semangat: JAS MERAH, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah

Banyak orang Arab seputar Madinah mencibir keberangkatan pasukan muslim ini. Perlu diketahui, pasukan Heraclius saat itu adalah pasukan terkuat di dunia.

Beberapa tahun sebelumnya mereka sudah pula menaklukkan pasukan Persia, sebuah kerajaan superpower di Timur Tengah.

Apalah arti pasukan muslim yang baru juga berdiri 8 tahun, dengan teknologi militer pas-pasan, dibandingkan pasukan superpower Romawi yang tiada bandingannya di dunia.

Yang sudah berdiri ribuan tahun, dengan kecanggihan militer tiada banding. Itu sama saja bunuh diri, demikian pendapat bangsa Arab.

Baca Juga: Inilah Momen Sejarah Detik-detik Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945

Tapi Rasulullah SAW punya pendapat lain, kehormatan Islam harus dijaga. Romawi harus tahu, bahwa mereka tidak boleh sembarangan membunuh umat islam. Maka dengan bismillah, pasukan pun diberangkatkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini