GORAJUARA - Perlombaan Balap Karung memang sangat ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia saat merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus setiap tahunnya.
Pasalnya, lomba balap karung ini selain sangat identik dengan 'Agustusan', juga sangat meriah dan mengundang gelak tawa, apalagi peserta ibu-ibu dan bapak-bapak. Keseuruannya sudah tidak diragukan lagi.
Namun, tahukah Anda sejak kapan balap karung ini ada di Indonesia, dan kenapa lomba ini hanya muncul saat Tujuhbelasagustusan saja?
Baca Juga: Alfamart Laporkan Kasus Dugaan Pencurian ke Polres Tangsel dan Tunjuk Hotman Paris Sebagai Pengacara
Konon katanya, balap karung ini sebenarnya bukan tumbuh dan berasal dari tradisi masyarakat Indonesia, tetapi budaya Belanda. Balap karung ini ada di Indonesia bermula dibawa oleh misioner Belanda.
Seperti diketahui, balap karung adalah dimainkan dengan cara memasukkan bagian bawah tubuh mulai dari kaki hingga ke perut. Biasanya di daerah Sunda karung yang digunakannya disebut karung goni.
Cara permainannya pesertanya harus loncat-loncat mulai dari tempat start sampai finis dengan garis yang telah ditentukan, biasanya panjang arenanya hanya 1 meter sampai 10 meter, dan kebanyakan dimainkan oleh anak-anak.
Baca Juga: Puisi Yang Bisa Membuat Merinding! Cocok Untuk HUT Kemerdekaan RI ke 77
Balap karung ini sebenarnya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dan pertama kali misionaris pertama kali memperkenalkannya ke sekolah-sekolah tempat anak-anaknya orang Belanda belajar.
Seiring berjalannya waktu, apalagi setelah Indonesia Merdeka, balap karung ini seakan menjadi tradisi orang Indonesia saat merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sampai sekarang balap karung ini sudah menjadi kegiatan wajib saat Hari Kemerdekaan, bahkan pesertanya pun tidak hanya anak-anak saja, tetapi juga orang tua.
Baca Juga: Jokowi akan Menyampaikan Pidato Presiden 2022, Catat Tanggal dan Jamnya
Tetapi ada versi lain yang menyebutkan, justru balap karung ini benar-benar asli permainan berasal dari Indonesia. Kala itu, saat penjajahan Belanda orang Indonesia tidak mampu membeli baju, dan karung goni ini digunakan untuk pakaian.
Sehingga tidak heran, pada zaman penjajahan muncul sebutan baju karung. Karung digunakan untuk pakaian. Nah, dari kekesalan itulah orang-orang saat itu masuk ke dalam karung dan loncat-loncat, maka lahirlah permainan yang disebut balap karung.
