Panjat Pinang Antara di Balik Sejarah Kelamnya dan Filosofi yang Mendalam di Baliknya

photo author
- Senin, 8 Agustus 2022 | 08:21 WIB
Lomba panjat pinang 17 Agustusan (Foto: Seputar Tangsel)
Lomba panjat pinang 17 Agustusan (Foto: Seputar Tangsel)

GORAJUARA - Panjat pinang merupakan salah satu lomba yang biasa diadakan dalam rangka peringatan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

Berbeda dengan sejarahnya, dulu panjat pinang diadakan oleh para penjajah Belanda.

Panjat pinang diadakan untuk menghibur mereka. Mereka akan terkekek bila melihat orang-orang pribumi yang miskin bersusah payah untuk meraih hadiah.

Baca Juga: Jadi Duta World Expo 2030, BTS Adakan Konser Gratis di Busan Pertengahan Oktober Mendatang

Oleh karenanya Asep Kambali dari Komunitas Historia Indonesia pernah mengusulkan panjat pinang tak lagi masuk dalam daftar perlombaan 17 Agustusan karena telah merendahkan martabat bangsa.

Asep mengusulkan hal itu melalui artikel berjudul “Kenapa Harus Panjat Pinang?” yang dipublikasikan pada 16 Mei 2015

Untuk memperkuat argumen dalam artikel itu, Asep juga menampilkan sebuah foto tahun 1917-an ketika dirinya melakukan riset di Museum Tropen, Belanda.

Baca Juga: Jenis Lomba 17 Agustusan, Panjat Pinang Dulu dan Sekarang

Foto itu memperlihatkan pribumi tengah bersusah payah memanjat pohon pinang untuk mendapat hadiah.

“Orang-orang pribumi yang saling berebut, kemudian terjatuh karena pohon pinang yang licin.

Hal itu sangatlah lucu di mata penduduk Hindia Belanda, terutama kaum elit seperti orang Eropa, karena melihat orang pribumi yang rela saling berebut untuk sesuatu hal yang tidak berarti di mata mereka,” tulis Asep.

Akan tetapi, terlepas dari sejarahnya, panjat pinang memiliki filosofi yang cukup dalam.

Baca Juga: Viking Persib Club Desak Robert Alberts Mundur, Jika Tak Ada Respon ini yang Akan Terjadi

Panjat pinang bisa dianalogikan dengan perjuangan mencapai kemerdekaan. Kegiatan berkelompok ini dinilai mampu melatih kerjasama, kecerdikan, dan saling menopang antar pemain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini