Miris! Bocah Kelas 6 SD Meninggal Dunia Karena Depresi, Setelah Dipaksa Setubuhi Kucing Oleh Teman-temannya

photo author
- Jumat, 22 Juli 2022 | 12:37 WIB
Miris! Bocah Kelas 6 SD Meninggal Dunia Karena Depresi, Setelah Dipaksa Setubuhi Kucing Oleh Teman-temannya (Gorajuara/dok: Pixabay.com)
Miris! Bocah Kelas 6 SD Meninggal Dunia Karena Depresi, Setelah Dipaksa Setubuhi Kucing Oleh Teman-temannya (Gorajuara/dok: Pixabay.com)

GORAJUARA – Kabar duka datang dari seorang anak SD berinisial F (11) yang berasal dari Tasikmalaya Jawa Barat, baru saja meninggal dunia karena depresi.

F adalah korban dari perundungan yang dilakukan teman-temannya, T (39) selaku ibu kandung korban menceritakan kejadian naas yang menimpa sang anak tercinta.

Korban F dipaksa oleh teman-temannya untuk menyetubuhi kucing, bahkan dengan tega teman-temannya merekam aksi tersebut dan menyebarluaskan video itu di media sosial.

Baca Juga: Resmi Ditangkap! Polisi Beberkan Kronologi Penangkapan Artis Nikita Mirzani di Mall Senayan City

T orang tua korban awalnya sama sekali tidak tahu mengenai peristiwa yang terjadi kepada sang anak, namun T mengetahui setelah melihat video sang anak dari tetangganya, sebelum korban meninggal dunia.

“Saya awalnya tahu rekaman itu dari tetangga dan tidak langsung di anak saya. Sejak saat itu anak saya jadi depresi,” ungkap T sang ibu, saat dihubungi Kompas.com lewat KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.

Hal itu membuat sang anak mengalami trauma berat dan depresi, hal itu pun membuat kondisi F menurun, ia pun selalu menolak makan dan minum hingga membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Resmi Bermain di Serial Gadis Kretek, Kini Arya Saloka Malah Berikan Kejutan Kepada Publik, Ternyata…

“Seminggu sebelum meninggal, rekamannya itu menyebar, dia pun di bully teman-temannya dan anak saya jadi malu, tak mau makan dan minum bahkan melamun sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan,” kata sang ibu, Rabu, tanggal 20 Juli 2022 dikutip dari Harapanrakyat.com.

Bahkan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD SMC dr Adi Widodo, menjelaskan bahwa sejak korban datang ke rumah sakit, kondisinya sangat memprihatinkan.

“Dari keterangan orangtuanya saat membawa pasien, anaknya itu satu hari sebelum dibawa ke sini sudah tidak sadarkan diri,” kata dr Adi Widodo, kamis 21 Juli 2022.

Baca Juga: PUBG Mobile Bagi-bagi Skin untuk Senjata Ini, Gratis dan Permanen!

Selama ini F memilih untuk tutup mulut mengenai para pelaku perundungan, bahkan ketika orang tuanya bertanya kepada korban mengenai apa yang terjadi, korban lebih memilih bungkam.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rizki Aprilianti

Sumber: Beberapa Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini