GORAJUARA - Memiliki ilmu dan pengetahuan yang beraneka di zaman milenial adalah wajar. Banyak sarana belajar yang tersedia, bahkan secara gratis.
Dengan ditemukannya internet, berbagai informasi mudah sekali diperoleh. Walau tentu perlu juga ada cek and ricek, perlu ada sikap kritis terhadap informasi yang disajikan. Perlu mencari second opinion agar peroleh gambaran informasi yang seimbang.
Namun secara umum, masyarakat lebih mudah memperoleh ilmu dan pengetahuan, diantaranya dengan keberadaan internet.
Baca Juga: Jelang Momen Lebaran 2022, Menteri ESDM: Fokuskan Pada Ketersediaan Dua Jenis BBM Ini
Untuk mempelajari berbagai macam bahasa di dunia, kita dapat dengan mudah menemukan aksesnya, web-nya.
Belajar bahasa Cina, Jerman, Jepang, Arab, Korea dan berbagai jenis bahasa lainnya bukan merupakan sesuatu yang mustahil.
Berbeda bila dibandingkan dengan kondisi zaman dulu. Menguasai berbagai macam bahasa -menurut logika- adalah sesuatu yang mustahil. Tapi pada kenyataannya tidak demikian.
Ada saja orang-orang yang menguasai berbagai macam bahasa asing di saat akses internet terbatas.
RM Kartono, misalnya. Siapakah RM Kartono? Raden Mas Kartono adalah kakak kandung dari RA Kartini. Dia adalah RM. Panji Sosrokartona. Lahir di tahun 1877.
Dikutip dari akun instagram @pikiranrakyatnewsroom, Kartono merupakan pribumi pertama yang belajar di luar negeri Hindia - Belanda pada tahun 1898.
Baca Juga: Pedagang di Bogo Curhat Ke Jokwi, Menolak Pungli Malah di Bui, Begini Keterangan Kepolisian
Di usia 40 tahun, Kartono menjadi wartawan PD 1 untuk koran AS “The New York Herald”
Bukan hanya kepiawaiannya dalam dunia jurnalistik, Kartono juga menguasai 27 bahasa asing dan 10 bahasa nusantara.
