Gorajuara - Sutradara 'All of Us Are Dead' ungkapkan perihal beban yang ia tanggung setelah banyak orang yang membandingkan seriesnya dengan series Squid Game.
Dilansir dari naver.com pada tanggal 7 Februari 2022 oleh Gorajuara, Lee Jae Gyu juga mengungkapkan perihal pola adaptasi yang ia gunakan dari webtoonnya.
Lee Jae Gyu mengungkapkan bahwa ia membuat series 'All of Us Are Dead' dengan kerangka dan alur cerita asli yang disuguhkan oleh webtoonnya.
Baca Juga: Klaim Sekarang! Kode Redeem ML 7 Februari 2022 , Jangan Sampai Ketinggalan
Meskipun diceritakan dengan spesifikasi karakter, alur dan peeristiwa yang berbeda namun hal ini tidak membuat perbedaannya terasa begitu kentara.
Justru perbedaan besarnya terdapat pada asal muasal penyebab adanya virus, yang pada series 'All of US Are Dead'-nya sendiri asal virus dibuat samar dan tidak jelas.
Ia seakan-akan membuat virusnya berasal dari manusianya itu sendiri, namun tidak dijelaskan secara gamblang dan detail hal lain yang membuat manusia terjangkit virus.
Selain mengenai virus dan zombie ia juga berhasil mengangkat perihal masalah sosial kekerasaan di tingkat sekolah.
Namun banyak penonton yang mempertanyakan perihal adanya adegan provokatif yakni seorang siswa yang hamil dan melahirkan di toilet sekolah.
Lee Jae Gyu menjabarkan bahwa ia hanya ingin menunjukan tragedi yang sebenarnya ada di kalangan masyarakat dengan cara yang menurutnya cukup sederhana.
Baca Juga: Hasil La Liga Spanyol: Barcelona Tekuk Atletico, Real Madrid Menang Tipis
Mengenai musim kedua, ia berpikir akan melakukannya dengan menganalisis feedback penonton mengenai 'All of Us Dead' di musim pertama.
Jika musim pertama ia menceritakan perihal bagaimana para siswa bertahan hidup, di musim kedua ia akan mengangkat perihal cara bertahan hidup dari angle para zombie.
Tanggal pembuatan atau rencana perilisan All of Us Dead season kedua masih ia rahasiakan, kita tunggu saja perihal rencana baik yang telah ia bagikan ini.***