Peradaban Ini Berkata Bahwa Manusia Berasal dari Tanah Liat

photo author
- Selasa, 4 Januari 2022 | 23:07 WIB
Salah satu peradaban menyebutkan, manusia berasal dari tanah liat.*** (Gorajuara/Unsplash @krakenimages)
Salah satu peradaban menyebutkan, manusia berasal dari tanah liat.*** (Gorajuara/Unsplash @krakenimages)

GORAJUARA - Bagi peradaban Mesopotamia yang berada di dekat 2 sungai besar, tanah liat (clay), selain mudah ditemui, menjadi aspek penting dalam kehidupan, salah satunya membangun rumah.

Berdasarkan mitologinya, dikisahkan bahwa manusia terbuat dari tanah liat, yang ditambahkan darah dewa.

Masih berdasarkan mitologi ini, dewa menciptakan manusia hanya untuk satu tujuan, yakni melayani para dewa dengan memberikan persembahan berupa makanan dan tempat pemujaan.

Baca Juga: Pupuk Kimia Bagi Tanaman, Bahayakah

Baca Juga: Senyawa Kimia NPK, Itu Penting Bagi Tanaman

Manusia diciptakan untuk menjadi budak (slave) dan pelayan (servant) bagi dewa dengan kepatuhan penuh dan mutlak.

Itulah mengapa, manusia yang ada di peradaban tersebut memiliki banyak ritual pemujaan terhadap dewa.

Bahkan, mereka tak segan untuk menjadikan manusia sebagai kurban terhadap dewa dengan cara dibunuh secara kejam.

Bagi orang Mesopotamia, kematian bukan tempat abadi yang akan dituju, karena hanya berisikan kegelapan dan kengerian yang ada di “dunia bawah”.

Baca Juga: Cara Kerja Bakteri pada Tanaman

Baca Juga: Makanan Pokok Semua Tanaman Sama, Hanya Berbeda Komposisinya

Kengerian itu ditambah dengan asumsi mereka bahwa dunia bawah masih melihat strata dan pangkat saat hidup. Kematian bagi mereka adalah kehampaan.

Maka dari itu, masyarakat Mesopotamia juga memiliki ritual pemanjangan umur dengan tujuan agar mereka selalu hidup abadi dan tidak perlu pergi ke alam bawah yang juga mengerikan.

Padahal, jika kita pikirkan secara nalar, maka semua pemikiran tersebut dirasa kurang tepat. Jika memang dewa menciptakan manusia untuk penyedia makanan dan tempat pemujaan, kenapa dewa juga meminta pelayannya sebagai persembahan?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abu Rahma

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini